Mohon tunggu...
Andi
Andi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Pemula

Cara membuat hidup tidak ribet adalah dengan mengelola dan mengontrol pikiran kita dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu dan Cinta (Sebuah Puisi)

6 April 2021   10:29 Diperbarui: 6 April 2021   10:38 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dari Can

Tubuh lelah terhempas pada bayang-bayang damai
Berserah pada halusinasi dan
Berlutut pada bias imajinasi
Meringkih
Menunduk
Mengerang kesakitan
Dan meminta pertolongan
Tubuh lelah bersandar pada dinding damai palsu
Pasrah pada waktu yang menekankan belati pada hatinya
Menyerah pada ekspektasi yang kerap berperang dengan intuisi dan
Mengibar bendera putih
Pada cinta yang rasanya seperti gula
Mereka kejam
Sosok iblis lahir di nadi mereka
Sosok lucifer bersarang si sendi dan tulang mereka
Tanpa hati
Tanpa cinta
Tanpa permisi
Mencabik ulu hati dengan siksa
Menguliti jantung bagai biasa
Cinta itu pembunuh kelas kakap
Menawarkan hal manis
Yang bagian dalamnya pahit bagai mengkudu
Waktu itu psikopat
Tertawa pada waktu belati membunuh diri
Bahagia menekan anak panah pada hati
Dan ekspektasi, pemburu brutal itu
Tak segan menembakkan pelor pada mata
Lalu tersenyum seirama dengan derasnya darah
yang terus mengalir dari mata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun