Mohon tunggu...
Lily Setiawati Utomo
Lily Setiawati Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kisah Cinta Pertama

23 Maret 2024   21:55 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:58 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" SEBUAH KISAH CINTA PERTAMA "

Aku berusia delapan belas tahun saat itu, Ketika engkau mendekat dan menyentuh jemari ku. Jabat tangan hangat sebuah tali persahabatan yang kau tawarkan. Yang membawa cahaya penuh semangat, untuk mengisi masa depan di masa muda. Melangkah meraih dunia dalam tingginya cita-cita, cinta dan harapan mimpi di saat remaja.

Disinilah awal cerita dimulai. Kaulah pria pertama yang membangkitkan jiwa kekaguman ku, atas sosok mu yang luar biasa. Kau ulet, sangat bersemangat, berdedikasi tinggi, penuh ide-ide yang selalu brilliant dan pintar.Kau sabar juga ramah dan supel kepada siapa saja. Kau sederhana, tenang dalam setiap ucapan dan perbuatan.

Kau memang tampak sempurna di mata ku. Hingga hari-hari ku pun hanya berhiaskan semua hal baik tentangmu. Yang membuat waktu ku pun berlalu dengan tanpa putusnya menyemai benih rasa ketakjuban dan keterpesonaan yang selalu tumbuh dan tumbuh di hatiku.

Kau juga menunjukkan banyak hal kepadaku, tentang kedewasaan diri, rasa kepercayaan diri, perhatian tanpa batas, dan tentu saja cinta yang berproses di hati ku, yang berstatuskan sebagai pria dan wanita dewasa. Ya...cinta yang hadir dalam pesona mu yang berbinar di hadapan ku, meski hanya dalam diam ku tanpa kata...diantara puisi kehidupan nyata yang bernyanyi di detak jantung ku.

Inilah ingatan kisah cinta pertama ku kepada kakak kelas kuliah ku. Ia yang tiba-tiba muncul di depan mata dan menggetarkan seluruh sendi-sendi aliran darah ku. Yang tiba-tiba kurasakan membawa debar gejolaknya yang aneh di dalam setiap denyut nadi ku. Di mana kadang membuatku salah tingkah tak karuan, meski itu hanya melihat mu lewat di depan ku.

Ku terpesona melihat setiap gerak mu, terpukau melihat senyum mu, terpana melihat segalanya tentang mu. Perasaan ku campur aduk tak karuan. Seperti saat melihat mu presentasi di depan kelas, dengan segala cerita-cerita sederhana yang kau bawakan. Itu sungguh membuat ku sangat tertarik.

Padahal kalau itu mungkin bukan kau yang bercerita, mungkin juga aku akan merasa biasa saja, tak peduli, atau bahkan sibuk dengan hal yang lain. Namun entahlah mengapa ku tak sanggup mengendalikan perasaan ku sendiri. Pikiranku kacau berantakan. Hatiku berdebar di luar nalarku. Aku gagal memahami diri ini.

Kehadiran mu bagai bunga mekar di musim semi, indah berwarna warni, menghiasi jendela hati ku. Kau mengubah kesendirian ku menjadi saat-saat bahagia terindah dalam hidup ku. Kau juga yang mengisi keheningan mimpi di malam-malam ku, meski itu tanpa bintang, rembulan maupun musik penghibur.

Hingga di suatu hari, aku mendengar kata CINTA kau bisikkan di telinga ku. Begitu indah semuanya terdengar. Aku hanya bisa terpana diam terpaku. Tak kuasa ku menjawabnya dalam kata, hanya anggukan kecil, yang mungkin juga tak terlihat oleh mu, tapi kau tahu, aku menyetujuinya.

Lalu di dekapnya lembut dan erat tangan ku. Terima kasih kata mu dengan suara penuh kehangatan. Aku akan menjaga dan membahagiakan mu selamanya, kata mu menambahkan. Aku hanya diam tak berkata, terpana di ujung hasrat ku sendiri. Inginnya kukatakan ya 1000 kali atau bahkan lebih, agar kau paham, kalau aku pun menerimanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun