Uji coba dengan AHY bisa dipahami sebagai "laboratorium politik" Presiden Prabowo, sedangkan pengangkatan Purbaya adalah tahap implementasi yang lebih berani dengan risiko yang lebih tinggi.
AHY sebagai Eksperimen Politik
Penugasan AHY untuk mewakili Presiden dalam forum internasional maupun pertemuan strategis domestik tidak bisa direduksi sekadar soal kapasitas personal. Ia adalah representasi generasi muda politik yang membawa nama besar Yudhoyono sekaligus ambisi untuk mengukuhkan legitimasinya sendiri.
Presiden Prabowo tampaknya membaca peluang itu untuk dijadikan alat eksperimen: Apakah eksposur besar bisa menciptakan resonansi publik sekaligus menyalakan rasa persaingan di kalangan elite?
Dengan memberi AHY panggung yang sebenarnya bisa diisi oleh Gibran, Presiden Prabowo menunjukkan keberanian untuk menyalakan api dari samping. Gibran, meski wakil presiden, terpaksa berada di bawah bayang-bayang eksperimen politik ini.
Publik lalu menafsirkan bahwa Prabowo tidak serta-merta menyerahkan ruang representasi kenegaraan kepada wakilnya, melainkan memecah panggung dan mengarahkan sorotan ke figur lain.
Efek ke dalam kabinet cukup signifikan. Menteri-menteri lain menyadari bahwa akses ke panggung besar tidak ditentukan semata oleh protokol, melainkan oleh kalkulasi politik Presiden.
Artinya, siapa pun bisa diberi kesempatan, atau diabaikan, berdasarkan sejauh mana mereka bisa menunjukkan kinerja atau loyalitas yang sejalan dengan visi Presiden. Ini menciptakan sense of competition yang berbeda dengan pembagian jatah kursi ala koalisi.
Strategi ini juga sekaligus menjadi pesan publik. Dengan menonjolkan AHY, Prabowo ingin menunjukkan fleksibilitas: ia bisa memanfaatkan figur dari luar lingkar inti kekuasaannya untuk mengisi ruang representasi negara. Ini sinyal kepada semua elite bahwa loyalitas dan kinerja bisa lebih berarti daripada sekadar kedekatan formal.
Namun, yang terpenting, langkah ini membuktikan bahwa Prabowo sedang menguji pola "bakar samping". Ia ingin tahu sejauh mana penampilan spektakuler satu figur dapat menyalakan api persaingan di antara kolega. Dan, dari sini, ia menemukan formulasi yang lebih matang untuk tahap berikutnya.
Purbaya sebagai "Pilot Project"