Ada kesan berkembang di masyarakat, “yang punya duit dan harta, itu yang didengar perkataannya”, bukan lagi melihat apa profesinya.
Terima kasih, Mas Menteri, atas program yang diberikan, Lewat program guru penggerak yang membuka jalan,
Public speaking pejabat sering blunder, ucapan salah bikin gaduh, kepercayaan publik turun. Saatnya serius belajar bicara dengan benar.
Kata pejabat sering blunder? Ini bukan soal public speaking, tapi soal empati. Kinerja seharusnya bicara lebih keras dari kata-kata.
Protes adalah alarm moral republik. Ia menyakitkan telinga kekuasaan, tetapi menyelamatkan jantung demokrasi.
Sambil berlatih praktek public speaking yang benar, sebaiknya juga berlatih menguasai diri sendiri, rendah hati, dan lebih peka dengan orang lain
Omongan pejabat bukan sekadar suara. Ia adalah cermin dari etika sebuah bangsa yang sedang belajar bertutur.
Menjaga lisan adalah hal yang krusial, sebuah prinsip yang diajarkan sejak lama. Dalam setiap ucapan, kita diharapkan bisa membawa manfaat, baik bagi
Suara rakyat belakangan ini sering menggema lewat berbagai gerakan sosial. Tidak hanya soal buruh atau PHK, tetapi juga tentang guru
Retorika politik Indonesia kerap melahirkan blunder. Mengapa budaya salah ucap ini jadi tren, dan apa dampaknya bagi demokrasi kita?
Public speaking pejabat kita lagi disorot tajam. Maraknya aksi demo dari berbagai kelompok masyarakat, yang sebagian berakhir dengan kerusuhan, antara
Para pejabat harus sadar, di era media sosial ini, harus pintar-pintar pilih diksi yang adem, dan setiap kata yang salah bisa jadi bumerang.
Public speaking pejabat kerap bikin gaduh. Mengapa komunikasi publik mereka buruk dan bagaimana solusinya agar tak mencederai rakyat?
Seorang ghostwriter mengungkap sisi gelap pejabat yang korup, namun sang koruptor cerdik kabur, meninggalkan jejak ironi politik yang pahit.
Menguasai keterampilan perlu latihan dan mentor yang tepat. Berlatihlah terus.
Peristiwa belakangan ini membuktikan, bahwa kualitas komunikasi pejabat yang buruk mencerminkan buruknya pemerintahan di bawah kendali mereka
Pelajari bagaimana EQ menjadi kunci bicara pejabat yang efektif, empatik, dan berdampak positif bagi publik.
Kisah nyata. Ada pejabat bupati saat berpidato mengucapkan," Bapak dua dan Ibu dua yang terhormat." Hal itu tentu menjadi sesuatu yang heboh.
Baru-baru ini, Wakil Ketua DPR Ahmad Sahroni juga bikin viral dunia maya. Pernyataannya yang menyebut "tolol" pada orang-orang yang menuntut bubarkan
Pemerintah harus berani membuka semua data. Melibatkan guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa dalam evaluasi.