Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setengah dari Kebohongan

24 Agustus 2025   14:14 Diperbarui: 24 Agustus 2025   14:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Pertama kali aku pingsan, saya sendirian. Aku terbangun dan selama satu detik yang menakutkan aku tidak mengingat Tari Tatu.

Tidak tepat demikian. 

Aku ingat menghabiskan waktu bersamanya selama berbulan-bulan, ya, tapi rasanya seperti menonton film. Aku sama sekali tidak merasakan apa pun padanya.

Semua perasaan itu kembali muncul setelah sedetik. Intensitas hubungan kami, realitanya. Tapi sejak saat itu aku ketakutan. Aku mulai mengisi jurnalku dengan semua rincian hidupku, begitu takut hingga aku lupa.

Jika aku tidak bisa melekat pada emosiku, ingatanku, apa lagi yang bisa membuatku merasa aman?

Kedua kalinya aku pingsan saat aku bersama Tari Tatu. Kami berada di kamarku, berbaring di tempat tidur. Dia menyisir rambutku dengan lembut, mengepangnya menjadi gulungan hitam tebal.

Hanya butuh satu detik bagiku untuk berpindah posisi dari berbaring di tempat tidur menjadi tegak. Rasa sakit yang sangat menjalar di pelipisku.

Aku merasakan mataku berputar ke belakang, lalu aku terjatuh, lalu tidak ada apa-apa lagi.

Aku sadar dengan menatap wajah Tari Tatu yang ketakutan menggantung di atasku. Hal itu terjadi lagi.

Perasaan hampa yang menganga. 

Dan kemudian semuanya kembali dan aku berhasil tersenyum gemetar. Lega karena aku masih memilikinya untuk saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun