Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setengah dari Kebohongan

24 Agustus 2025   14:14 Diperbarui: 24 Agustus 2025   14:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Apa-apaan ini?

Aku menggelengkan kepala.

"Aku merasa sungguh aneh," kataku, lebih pada diriku sendiri daripada pada dia. Mata Tari Tatu melebar karena khawatir. Secara naluriah, aku menyentuh lengannya untuk menenangkannya, dan langsung menyesalinya.

Sensasi listrik menyengat jari-jariku, dan aku merenggutnya.

"Tapi aku baik-baik saja," aku buru-buru mengubah kata-kataku. "Tidak sampai gegar otak. Semuanya baik-baik saja."

Tapi mungkin aku gegar otak, karena kata-kata selanjutnya yang kuucapkan terucap tanpa persetujuanku.

"Terima kasih. Sudah memastikan aku baik-baik saja. Bisakah aku menraktirmu secangkir kopi sebagai ucapan terima kasih?"

Dia tersenyum berseri-seri.

Itu saja.

Jatuh cinta datang kepadaku dengan sangat mudah.

Aku sudah mengenal Tari Tatu selama bertahun-tahun, tapi rasanya seperti baru beberapa detik saja. Entah bagaimana aku tidak pernah benar-benar memperhatikan gadis yang beredar di orbit hidupku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun