Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mamabot Tidak Bahagia

28 Juli 2025   07:07 Diperbarui: 28 Juli 2025   01:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan khawatir," kataku. "Yah, itu akan membuatmu lebih baik." Dan kemudian aku memeluknya.

Mamabot balas memelukku dengan dan lengannya yang halus, padat, dan dingin.

***

"Papa," kataku, "Mamabot tidak bahagia."

Kami makan kentang goreng keriting dan stik domba. Meja makan penuh dengan remah-remah kuning. Aku menghancurkannya dengan ibu jariku. Papa terus membaca lensa kontaknya. Titik-titik kecil berwarna hijau terus bergulir di matanya.

"Papa!" kataku.

"Biarkan saja, memang seperti itu," kata Papa.

"Mungkin ada error di perangkat lunak," kata Mama. "Aku akan menjadwalkan update untuknya."

"Mama!" Aku hampir berteriak, lalu teringat bahwa Mama benci anak yang berteriak. "Ma," kataku. Semuanya mendengarkan. "Aku ingin bermain dengan mamabot kita apa adanya. Jangan di-update."

Mama mengangkat bahu dan lanjut menggulir lensa kontaknya. Surat-surat itu terus berkedip di matanya dan dia sepertinya tidak ada di sini.

"Kita akan membeli model terbaru," kata Mama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun