Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 40: Tiga Putaran Berlawanan Arah Jarum Jam

16 Januari 2022   09:12 Diperbarui: 16 Januari 2022   09:21 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rute tidak masalah, tetapi harus jaraknya saat di melintas khatulistiwa atas dan bawahnya. Aku membeli telepon satelit terbaru, mengunduh peta dan aplikasi terjemahan, dan memulai di Dover dengan naik feri ke Prancis, berkonsentrasi pada setiap hentakan baling-baling.

Pertama kali melihat pria itu di sebuah hotel di Selandia Baru, seorang pria tampan bermata biru dengan ransel kotor di punggung. Dia menatapku dengan tatapan yang membuatku takut sehingga aku melupakan niat menginap malam itu dan melanjutkan perjalanan: Belize, Ekuador, Kuba...

Aku bertemu lagi dengannya tiga minggu kemudian, kali kedua keliling dunia, di sebuah restoran mahal di Sidney Harbour. Ransel kotor yang sama, tatapan penasaran yang sama.

Dia berdiri dan melangkah ke mejaku, tapi aku kabur keluar dan menghilang dalam kerumunan. Dia membuatku gugup. Ritual tiga putaran melawan arah jarum jam menuntut konsentrasi penuh.

Dan di Islandia lagi-lagi aku ketemu dia, berjalan sendirian menyalipku di lereng tertutup salju. Saat melihatnya, aku hampir kehilangan konsentrasi tentang Bumi akan menjadi milikku. Nyaris.

Matanya melebar. Mulutnya terbuka. Aku panik dan mendorongnya hingga terjatuh ke hamparan salju, dan menghilang ke puncak dengan rintihan kesal.

Siapa dia? Apakah dia mengikutiku? 

Dua kali di Australasia boleh saja kebetulan, tapi Islandia? Atau mungkin dia benar-benar sial.

Aku melanjutkan perjalanan: Irlandia, Prancis, Jerman...

Kali ketiga aku menghindari Australia, berpapasan dengannya di Papua Nugini. Untung aku membawa payung dan menikam kakinya sebelum melarikan diri.

Aku tak membutuhkan senjata di Texas. Kami berada di sisi berlainan panel kaca George Bush Intercontinental Airport. Eskalator datar kami meluncur ke arah yang berlawanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun