Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Legenda Sirastanenia (Petrarchan Redouble Sonnet)

11 Juni 2021   08:01 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:06 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam menjelang, saat klandestin-
serbu istana; obor menyala
api berkobar sampai ke langit

   putri selija berbaju satin
   nyaris terbakar api membara
   tangan disambar; putri menjerit

(7)

pahlawan bertopeng sang penyelamat
memacu kuda; menembus malam
putri selija hanya terdiam
dipeluk pinggangnya sangat erat

    bulan sembunyi, gelap memekat
    menderap kuda di dalam kelam
    selija meraba satin bersulam
    kalung tersimpan jadi azimat

o, sirastanenia! negeri
sebelum milenia ke dua
kerajaan 'kan sirna tenggelam

   murka keji pendeta tertinggi
   hendak kuasa mengganti raja
   kelak memimpin secara kejam

(8)

sebagai tanda sebentuk kalung
berkilau; sinar bulan kembali
penunggang bertopengpun berhenti
mengenal tanda syarikat lindung

   bertanya ia, nadanya bingung
   putri selija, putri sejati
   kalung kemilau di batas hati
   padamu itu, milik si sulung?

kenalkah engkau pada pemilik-
kalung lindung melingkar ini?
penuh berharap; tanya selija

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun