Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Legenda Sirastanenia (Petrarchan Redouble Sonnet)

11 Juni 2021   08:01 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:06 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

langit menyusun rasi ke barat
ketika chaka rag suku barbar
memimpin pemberani berlayar
menggenggam janji sepenuh niat

   menyusur pantai berpasir coklat
   merapat di teluk pusat bandar
   pasukan chaka rag suku barbar
   rakyat bandar takluk tak semangat

sang penakluk jaya terus lanjut-
menjarah, menyerbu; alir darah
menyebar terror dan rasa segan

   perlawanan musuh yang terkejut;
   pun tak berarti, semua kalah
   badai gurun chaka rag: sang macan 

(3)

penyusun sejarah bermaklumat
awal mula orde chaka agung
sirastanenia, semenanjung-
sebelas perdikan, jauh dekat

   milenium lalu dengan cepat
   budaya tertinggi adi luhung
   rakyat makmur wisatawan gandrung
   ahli sejarah pada sepakat

yang tampak di permukaan bukan-
kebenaran; yang coba dibenam
bawah tanah diam mulai bangkit

   rakyat miskin banyak bertebaran
   pejabat korupsi uang haram
   ujung timur mewabah penyakit

(4)

di puncak piramid sabit lengkung
bulan purnama tahun samteba
para pendeta berembuk cara
mengusir wabah di timur ujung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun