Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Legenda Sirastanenia (Petrarchan Redouble Sonnet)

11 Juni 2021   08:01 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:06 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   padanya aku adalah adik,
   saudara yang hilang hingga kini
   tugas suciku menemuinya

(9)

airmata perawan nan suci
mengalir jernih di sudut mata
titik temu lelaki dicinta
mentari mulai menerang hari

   pendeta bulan sabit tertinggi
   melancarkan kudeta berdarah
   lelaki bertopeng dibayar murah
   untuk menculik selija putri

setelah tahu saudara kandung
kekasih selija taman asri
pria bertopeng membebaskannya

   para satria syarikat lindung
   siap menempur pendeta tinggi
   yang menyandera ratu dan raja

(10)

mengalir tak sudi di tinggal
selija memohon ikut serta
tekad baja; demi ayah bunda
bibir mengatup, tinju terkepal

   fajar menyingsing, menyebrang kanal
   kuil sabit lengkung tak siaga
   syarikat lindung; bela negara
   satria chaka rag nan terkenal

raja mangkat dalam pertempuran
pendeta iblis justru menghilang
ibunda ratu pengganti raja-

   mengambil alih kekuasaan
   sisa pasukan telah digalang
   putri janji mengejar durjana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun