Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Legenda Sirastanenia (Petrarchan Redouble Sonnet)

11 Juni 2021   08:01 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:06 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tunggangan tlah menanti di istal
ratu sirastanenia makzul
sebelas kalung lindung berbandul
para satria bersumpah sakral

   sebelas perdikan tanah awal
   persatuan dituju sebagai kaul
   perdamaian atas asal-usul
   sebelas satria; sang pengawal

sang ratu memilih untuk pergi
akhirnya waktu segera tiba
suksesi pada yang lebih muda

   teriring isak tangis sang putri
   di sisi kelana sakti raja
   diberi gelar seyr-eel-rogh-chaka   

(14)

negri jauh yang hilang di tuju
dibalik hutan rimba yang rimbun
berubah dalam seribu tahun
ratu berkuda berminggu-minggu

   gurun pasir asal darah biru
   trah sirastanenia temurun
   kampung halaman asal berhimpun
   memanggilnya pulang; lagu rindu

dengarkanlah, kisah milenium-
lebih lagi, sirastanenia
puncak peradaban manusia

   sebarkanlah, pada banyak kaum
   sejarah tertulis chaka raja-
   juga selija putri jelita

(15)

dalam seribu tahun bersambung
langit menyusun rasi ke barat
penyusun sejarah bermaklumat
di puncak piramid sabit lengkung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun