Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mudik Horor (Bab 6)

27 Juli 2021   17:11 Diperbarui: 27 Juli 2021   17:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Akhirnya, tak ada pilihan. Terpaksa aku biarkan istri terus menyetir. Aku akan pandu terus sambil berharap mentalnya masih cukup stabil.

"Begini, Bun. Sejak dari Baturaja, sepertinya kita sudah tersesat entah kemana. Setelah putar balik tadi, kita malah tidak menuju ke arah semula. Ini bukan jalanan yang sama dengan jalanan saat ayah yang nyetir ketika Bunda tertidur. Sepertinya kita semakin disesatkan oleh google map."

"Terus terang, sekarang kita benar-benar kehilangan arah. Tak punya panduan apa-apa untuk dipedomani. Ayah tidak percaya lagi mengikuti panduan aplikasi."

Istri masih tetap diam. Tidak bereaksi sama sekali.

Di luar, tiba-tiba hujan turun amat deras. Saking derasnya, suaranya berdentang-dentang di atap mobil. Memekakkan suasana dalam kabin. Guntur menggelegar dua kali diiringi kilatan petir. Benar-benar mencekam.

"Bun, kurangi kecepatan. Pelan-pelan saja. Jalanan tidak terlihat jelas."

Baru saja aku menyelesaikan kalimat itu, tiba-tiba hujan berhenti. Benar-benar berhenti total. Bahkan gerimispun tidak. Suasana sekitar langsung cerah. Hanya sekitar dua puluh detik hujan deras tadi terjadi.

'Aneh,' pikirku.

Suasana kembali senyap. Yang terdengar hanya suara getaran mesin mobil yang merambat ke kabin.

Sesaat aku dan istri sama-sama terdiam. Sibuk dengan kecamuk pikiran masing-masing, sebelum kami tiba-tiba dikejutkan lagi oleh suara lirih dari jok belakang.

"Ayah, Bunda, kita ada di mana, nih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun