"Ini kan masih jam 10, siapa ya....", Arya menaikkan bahu nya , tanda tidak tahu..Â
" coba liat nak, siapa itu...", perintah ibu.Â
Aduh... aku jadi takut. Jangan - jangan itu Dave. Duh enggak - bukan....
Aku membuka pagar depan rumah dan melihat Dimas berdiri di depan pagar dengan sepeda olahraga nya.Â
"Haaaaai.... Manda! Sorry gw ganggu pagi-pagi dan lagi sepedaan juga sih...",sapa nya renyah..
"Ayo masuk Dim, lagi ada nyokap nih sama Arya, eng....lo sendiri kan..?"..
"Wah ada nyokap sama Arya!, iya gw sendiri, Dave tadi pagi cabut ke Bira sama anak-anak acara TV-nya, 2 hari stay ke Bira", jawab Dimas.Â
Ibu dan Arya terkejut melihat siapa yang datang.
"Wiiii.....ada bang Dimas", sapa Arya merangkul Dimas.
"Ya Allah, dek Dimas.... apa kabar? Ini sendiri ? Naik sepeda? Tinggal dimana sekarang?", tanya ibu bertubi-tubi.
Kemudian Dimas menyerahkan sebuah gulungan poster yang terbungkus plastik kepadaku.Â