Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Confession Of White Collar Fashion (Belenggu yang Terlepas)

29 Maret 2024   11:55 Diperbarui: 17 April 2024   19:22 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Iklan Lipstik Giorgio Armani (Foto: Instyle Turkiye)

Dan gw liat lo itu naif. Gaya David itu, suka ajak ke tempat-tempat private, nanti kalo uda click suasana dan feeling nya, baru dia manfaatin lo untuk kepentingan nya. 

"Main belakang dia ternyata, bro...", celetuk David kepada Dimas. 

"Maksud lo gimana Dave..?", tanya aku lagi. Semakin banyak pertanyaan yang belum terjawab. 

"Oke , jadi Arman Susilo itu klien kita, tadi nya...", ujar Dimas padaku. 

"Yah - jadi, Diana itu punya production house kayak gw sama Dimas. Lo bahkan ga tau kan? Dan maka nya gw tolak Agnes jadi model parfum gw. Ngapain gw make dia, Agnes kan orang Diana", sorry ya Manda, gw cuma bilang apa ada nya..", David memberikan penjelasan secara lengkap. 

"Jadi.... Diana itu, nikung klien kalian?", aku berusaha menerka. 

"Iya , betul - dan itu fakta nya. Klien kita, salah satu nya Arman. Dan ada Arman , tanda kutip lain nya",  celetuk Dimas. 

"Oke -simpen pertanyaan lo dulu ya. Kita mau bahas soal konsep. Jadi konsep foto nya nanti seperti ads nya Giorgio Armani gini ya, kita mau ngangkat sisi sensual dari parfum D-Honest dari pandangan seorang wanita misterius , yang tidak di tampilkan wajah nya", kata Dimas panjang lebar menjelaskan konsep pemotretan iklan D-Honest. 

" lu bukannya ada lipstik merah kayak gini, nda?", tanya David.

"Wiiih.... gila David sampe uda hafal barang - barang pribadi nih,.. lo uda sedekat apa sama dia? Kayak kita deket dulu waktu kuliah gak?", ledek Dimas kepadaku. 

Aku tertawa mendengar pertanyaannya. Sementara David menatap mata ku , menunggu jawaban yang keluar dari mulutku. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun