Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Galau

3 April 2021   08:08 Diperbarui: 3 April 2021   08:12 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Galau

Ia duduk di tepi danau
Airnya keruh
Gelombangnya hilang timbul
Di permainkan angin yang rapuh

Ia mengumpulkan batu-batu
Diletakkan di samping tempat ia duduk
Lalu di lemparkannya ke tengah-tengah permukaan air satu-satu
Mulutnya komat-kamit tidak berhenti berkicau

Berkali-kali lemparannya memantul satu
Beberapa percobaan dua kali pantul
Selebihnya kelebu
Tapi ia tak mau tahu, terus saja ia begitu

Sesekali kakinya di ayun
Ke bbibir danau yang tidak lagi biru
Memercik air tak menentu
Membasahi sebagian besar baju dan tubuh

Lalu ia memutar pandangan beku
Matahari hendak meluruh di ufuk
Ia lunglai dalam sekujur tubuh kaku
Terlupa; Hajat melihat senja Ia kesitu

Penajam Paser utara, 1 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnnya: Risalah Malam

Puisi Pilihan Lainnya: Doa Senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun