Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Risalah Malam

2 April 2021   08:08 Diperbarui: 2 April 2021   08:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99

Risalah Malam

Sesaat setelah pukul 00.00 Wita
Ketika jendela bulan terbuka
Daun penanggalan meluruh
Kudengar detak jarum jam membisu

Jalanan menghampar tanpa suara
Tak ada yang menyetubuhinya
Sementara malam kian larut
Cekam sunyi kian sengit

Ruangan hampa tempat merapal
Tak ada bunyi Kukenal
Hanya hembusan suara pendingin ruang
Dan rindu yang meraung

Lewat tengah malam
Kuterka, Kusimpul, Kuhitung
Hari-hari kita yang meletihkan
Minggu, bulan dan tahun yang meneguhkan

Tak mampu Kunominalkan dalam angka-angka
Semua menjadi absurd
Aku berhenti pada penghabisan kata-kata
Tak mampu mengeja abjad

Balikpapan, 1 April 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Juga Puisi Lainnya:

Puisi Sebelumnya: Surat yang Salah Alamat

Puisi Pilihan Lainnya: Doa Senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun