Pewarta baik naik mimbar.
Malam mengerti perihal sangkala tentang bulan; gelap, redup, purnama
Perjalanan tanpa sengaja Ketika matahari naik sepenggalah Singgah pada sebuah tempat indah
Tidak seperti dirimu, Dan juga orang-orang selain diriku dan dirimu. Diriku masih pun belum terlelap di sepertiga malam terakhir
Rembulan bersembunyi di balik awan putih Cahayanya meredup menjelma gading Malu menampakkan wajahnya Pada alam yang hendak menaja
Puisi: Redup Pagi, Pelabuhan tempat bertolak Ramai di kunjungi hingga sesak Rasa semalam masih membelasah Pun menimbulkan sesak didada
Perkenalan SingkatSiapakah kebenaran dirinyaKukenal tak sengaja pada sebuah senjaDua hari sebelum kemarin, saat keberangkatan kapalBertolak di pelabuh
Ditempat Kau biasa melintas, Tak kutemui jejak. Sore yang muram menghapus tikas,Juga angin meleburkan debu-debu; melayang-layang
Jika bukan karena naluri. Menghakimi pertautan janji. Kunihilkan rindu ini
Dunia menghadirkan pilihan-pilihan hidup, Dan kita menangkap kemudinya, Sesuatu telah bermula sebagai mata air cinta, cita dan iradat
Sebagian telah sempurna menjamu malam. Sebagian lain masih lalu lalang
Redup cahaya melambankan hari Cukup tenang air di teluk; juga hati Agak terlambat kedatangan kali iniP erahu-perahu telah banyak bertolak pergi
Sehari sebelum kemarin Kita bercakap-cakap lewat pesan singkat Engkau ingin menemuiku hari ini; ada hal penting hendak Kau ucapkan
ketika malam menjangkau separuh jalan. Rembulan meredup perlahan. Bayan kuning tetap memijar.
Tak ada yang mengajakku ke pematang Tapi Aku tahu ada jejakmu disana Meski tak ada suara Bisikannmu menggema
Ia lihai memainkan silat Dan ia punya jurus maut Pukulannya ibarat sabetan pedang Tendangannya umpama serudukan banteng
elusif artinya, puisi kenangan masa lalu, contoh puisi kenangan di masa lalu, puisi pendek, puisi kenangan
Contoh puisi, puisi tentang, puisi tentang kehidupan, contoh penulisan puisi
contoh puisi, puisi adalah, contoh sajak, contoh sastra, puisi tentang perpisahan, puisi senja
puisi, contoh puisi, puisi tentang petang, puisi tentang senja, sajak senja