Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siklus Embun

21 Oktober 2020   06:46 Diperbarui: 21 Oktober 2020   07:34 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siklus Embun

Sudah lazim
Aku merasakan kehangatan senja
Menari-nari
Setelah sore beranjak
Malam menyambut mesra
Di pelataran

Menghadirkan embun-embun
Bening dan berkabut
Di atas daun-daun
Di atas rumput-rumput
Di sela-sela kaca jendela
Di atas batu-batu alam

Menjadi kenangan berkekalan
Sepanjang jalannya malam
Hingga fajar menyingsing
Disambut matahari terbit
Simfoni kicau burung-burung
Bergelantung di dahan-dahan

Luruh akhirnya
Ke dahan-dahan
Ke akar-akar
Lantai-lantai beranda
Menyerap ke dalam tanah-tanah
; Raib ditelan masa

Balikpapan, 20 Oktober 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Puisi Sebelumnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f8e5063d541df7cda3babb2/kekalutan-rasa

*Puisi Pilihan Lainnya : https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f83e5b92d05893e76182912/hakikat-hamba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun