Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara, Rindu, Corona dan Omnibus Law

9 Oktober 2020   13:18 Diperbarui: 9 Oktober 2020   13:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maman Suratman - WordPress.com

Suara, Rindu, Corona dan Omnibuslaw

Maharani,

Dalam guratan wajahmu
Dalam senyuman gurihmu
Kusembunyikan rindu menggebu

Dalam semilir angin pagi
Dalam hembusan udara senja
Kukirimkan isyarat rindu memanah

Lewat wabah pandemi
Lewat wadah omnibuslaw
Kurasakan derita merindu kian menggigil

Sungguh nista corona ini
Sungguh daif hukum ini
Membenamkan rasa semakin dalam
;Suara-suara hendak dibungkam

Terlalu berat terai berkecamuk
Hati dan pikiran mengarak
Kekacauan nalar terusik
; Suara-suara menjadi serak

Muak dengan rindu
Mual dengan wabah
Menceku dengan kelakuan-kelakuan mereka
; Politisi nihil jiwa negarawan

Aku pernah berpikir untuk acuh
Pada rindu padamu
Pada wabah, pada omnibuslaw
; Ketiganya telah menghantui pikiran

Dan Aku tidak cukup kuat untuk menjadi munafik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun