Aku mengembara menuju hatimu siang malam
Nelangsa PagiTersadar dari tidur nyenyak semalamanTanpa mimpi, tanpa kabarMenemui remuk pagiDan sekawanan burung pipitPada sebuah pohon akasiaSepasang
Anomali RinduHujan membawa kabar tentang dirimuIa mengendap di rimbunan basah dedaunankuyup oleh bulirnya yang ramai dan konstanAku melihatnya menari&
Bukan Perempuan MalamPerempuan biasaPemilik mata indah berwarna cokelatDi atas kepalanya balutan kerudung hijau toscaMenutupi mahkotaMenyelubungi pand
* Puisi Sebelumnya: Siapakah Dirimu yang Hendak Ku Bawa Pulang https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5fc8bda9e32c4778e55ba872/siapakah-dirimu-yang-h
Senja yang MuramSore tadi wajahmu memerahAku menyaksikannya dengan khidmatdan kuresapi sebagai isyaratKau sedang gundahTak seperti kemarinKali ini sen
Suluh RinduMenyatakan rindu padamu ibarat bulan pagi iniMasih nampak wujudnya dilangitKendati malam telah pergiIa mencari-cari jalan untuk pulangDari&
Ketika berbicara mengenai hari Jum'at, apa yang terlintas didalam pikiran kita? Sholat Jum'at? Waktunya sedekah? Atau-kah memotong kuku? Bisa juga mem
Suara, Rindu, Corona dan OmnibuslawMaharani,Dalam guratan wajahmuDalam senyuman gurihmuKusembunyikan rindu menggebuDalam semilir angin pagiDalam hembu
Kecamuk Rasa TentangmuPesan yang Kau kirimkan dipertengahan malamMembangunkanku dari lelap tidurMerasakan sentuhan jemarimu di lengankuMerasuk hangatn
Pernah ada seorang berkata kalau manusia itu butuh komunikasi bukan komunikode.Benar juga kupikir, kebanyakan orang disaat dirinya mengharapkan atau m
kkkTeringat waktu.. Kecil.. Di usia 9 tahunan.. Ketongan yang terbuat dari bambu tua.. Yang merdu.. Buatan BapakBeragam bentuk dan suar
Empat dalm limaKuarungi malam dengan Sang Dinding renta yang mulai menjamurMenghabiskan gelap hingga lupa lelapDaripada hanya berkutat dengan angan ya
Aku lunglai melihatmu dalam keterbatasanDi tengah lelap selalu engkau merekahSesukamuLayaknya bunga yang enggan mengulur waktu mekarnya***Kasih, kamu
Pagi yang tak pernah absen Membuka isyarat kehidupan
Manusia-manusia nampak menggenggam kesejatianhasratnya menuntun ke taman kehampaanJiwa seakan baru berkenalan dengan cintaMenatap rasa dimana segala k
(1)Janganlah menjemputkuAku yang segera mendatangimuLebih cepat dari rencana semulaAku memang terburu-buruBukan karena ingin bertemu denganmuAku hanya
Tak terhitung berapa senja menyapaMenawarkan cerita kebahagiaanDi balik cahaya ituKuhentikan sejenak lakukuMenikmati belaian mesra semestaSebelum meng
Melanjutkan tadarus buku Ibnu Arabi, "Isyarat Ilahi: Tafsir Juz Amma". Bagian surah yang dibaca adalah Al-Naba', sebuah berita besar. Surah ini dalam