Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Satu Interpretasi

16 September 2020   07:59 Diperbarui: 16 September 2020   08:50 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thesimplyluxuriouslife.com

Hanya Satu Interpretasi

Ku tuliskan puisi ini
Pengejawantahan diri
Sebagai bukti rasa rindu abadi
Padamu yang bermukim di hati

Hangatnya embun pagi
Hembusan angin semilir
Mendedahkan segala analogi
Telah lama kalbu terpatri

Mentari pagi dengan cahaya alam meluruh
Jiwamu merekat erat dalam jiwaku
Gelombang laut mengarak kepantai gemuruh
Rindumu kecamuk rasa dalam dadaku

Engkau masih disana menikmati hari-hari
Aku disini tengah menahan rindu perih
Hanya satu interpretasi
Hati bertaut konsistensi

Rasa tak mungkin terpisahkan
Hasrat terluah berkepanjangan
Hakikat jalinan tak sekedar impian
Bergelayut cinta keabadian

Penajam Paser Utara, 16 September 2020

Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Puisi Lainnya : Perjalanan Menuju Hatimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun