"Tak Ada yang Abadi" merupakan sebuah konsep yang mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara.
Pencipta Langit dan Bumi;Pagi dan Malam Raja Yang Kekal
Di antara pelukan waktu yang berlalu,Terjalinlah keharmonisan yang abadi.Setiap detik, setiap hembusan nafas, Menjadi renungan akan keabadian
Konsistensi dan Kesuksesan: Jejak Langkah Hidup yang Abadi
Di antara senyap malam yang teduh,Terukir indah sebuah melodi cinta.Merajut dari tiap detik kebersamaan
Di lautan kehidupan, kita berlayar,Mengarungi badai dan tantangan yang datang.Ombak menggoyang, angin bertiup kencang,Namun kita tetap tegar
Di dalam lautan rasa yang tak terbatas,Terukirlah harmoni hubungan asmara yang abadi.Seperti dua seruling yang berpadu,Menyatu dalam irama
Di antara irama cinta yang tercipta,Terukirlah sebuah melodi yang abadi.Mengalun lembut di dalam dada,Menyentuh hati yang penuh rasa bahagia.
Sebelum menyesal sepanjang hayat Hormati hidup yang mulia ini Rawat dan pupuk dengan kasih melimpah Agar tumbuh subur dan berbuah
Terbayang dalam angankeindahan yang memikatsebuah negeri di awanserasa semakin dekatBerjalan menuju negeri idamandisertai
Di siniAdakah yang abadi?Di relung sukmaTerngiang kerasSementara!!!Di siniMengapa hati tertambat?
Sebilah mata bulat terang di kejauhan, tunjam menatap koi
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Mudik, khususnya tentang Mudiknya Kebahagiaan. Semoga bermanfaat.
, Namun Tak Bisa Dinikahi: Perjalanan Perasaan yang Penuh Ketidakpastian" menggambarkan perjalanan emosional yang rumit
Mencari makna yang hakiki menikmati kerinduan abadi.
Abadi yang tak dapat bertahan.
Di bawah langit biru yang cerah, Dua hati bersatu dalam cinta.
Bapa: Abadi di Sanubari Tanganmu kasar, penuh guratan waktu
Cinta Sejati bisa muncul kapan saja, terhadap siapa saja, walaupun usianya sudah beranjak menua.