Tiba-tiba, Kia terpeleset karena jalan licin.
"Awas!" teriak Indri panik.
Untung saja ia cepat berpegangan pada batu.
"Aduh, kakiku sakit," keluhnya.
"Kamu bisa jalan nggak?" tanya Iing cemas.
"Bisa, tapi agak perih," jawab Kia pelan.
  Kami sempat ragu apakah perjalanan dilanjutkan atau tidak.
"Gimana kalau kita balik aja?" usul Indri.
"Sayang banget kalau nggak sampai. Kita jalan pelan-pelan aja," kata Kia menenangkan.
Akhirnya semua setuju untuk tetap melanjutkan.
  Ketika suara gemericik air mulai terdengar, semangat kami kembali.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!