"Aa-anu bu, gapapa, tadi keburu ibu pulang, makanya saya lari takut ditinggal ibu hehe, ini belum dapat bukunya bu, besok lagi saja saya pinjamnya".
"Looo belum dapat gimana, la itu di tanganmu buku apa??"Jawab Bu Witi.
Dengan raut wajah keheranan, aku langsung menatap ke arah tanganku, yang ternyata sudah menggenggam buku “Penghuni Lorong 4”.
"Owhhh, eee ini hehe iya ya bu, lupa saya kalau pinjam buku ini. Ini saya pinjam dulu ya bu bukunya, besok saya kembalikan. Saya lanjut pulang duluan ya bu, hehe" jawabku sambil nyengir meski dalam hati merasa heran dan kaget.
Dengan keringat bercucuran dan nafas ter engah-engah, aku melangkah keluar perpustakaan dan beranjak pulang. Rasanya, aku seperti bukan di alam nyata. Itu seperti bukan di perpustakaan. Aku yakin sekali ada yang aneh di lorong itu.
"Ahhhh, bodoamatlahh, mungkin aku saja yang halusinansi".
Setibanya di rumah, aku penasaran dengan buku yang tidak sengaja ku bawa saat di perpustakan tadu. Saat aku melihat ke dalam buku, badanku terasa dingin. Sekujur bulu kudulu berdiri. Mulutku menganga ketika membaca halaman pertama berisi tulisan tangan:
>"Dia melihatmu membaca ini. Jangan buka halaman berikutnya
dia sedang mengawasi, menyeringai disudut matamu.."<
--------
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI