Setiap detik bergulir, menghimpit kepedihan, Mengurai benang rindu yang tak kunjung berakhir.
Di dalam sunyi yang merajalela, Aku, sebuah monolog rasa, terhanyut.
Di lorong waktu, aku melangkah pelan, menyusuri jejak memori yang terukir di alam pikiran.
Dukaci(n)ta-Nya tersembunyi. Bisa jadi, tak dapat kau selami tanpa sunyi
Perasaan yang meregang oleh rindu yang kian menepi menerpa asa yang tak kungjung bersua
Negeri terpinggirkan dalam malam senja yang tak lagi diwarnai kejujuran
Lorong waktu terbentang panjang Menyambung masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Lorong Waktu: Sebuah Puisi tentang Perjalanan HidupLorong waktu bagaikan terowongan panjang,Menampung jejak langkah dan kenangan yang terukir.
Di lorong waktu yang remang-remang, Kabut tebal menyelimuti pandangan.
Hidup itu seni bila cerita akan hidup ini diabdikan dengan goresan yang mengesankan, bermakna serta memiliki unsur estetikanya
Sedang berjuang melewati lika liku terjalnya jalan menggapai impian
Kunanti diujung lorong tanpa cahaya yang menyinari langkah akan harapan yang diimpikan hingga cahaya mampir menerangi
Apa kau pernah merasakan hal serupa denganku? sulit untuk menjadi diri sendiri di momen tertentu. Kalau iya, kamu pasti tahu rasanya.
Didalam hati ada kerumitan yang membentangkan duka dan lara yang harus dijalani dengan keteguhan hati hingga melupa dan menjadikannya kenangan saja
Ssmua telah berlaku hanya menyiskan kenanhan bersama kesepian menyimpan dalam kesendirian
Menikmati suasana malam kota Makale di lorong kuliner kaki lima: puluhan gerobak kaki lima berjejer setiap malam
Di lorong jalan itu Ketika kau ingin gandeng tanganku
Melihat yang kita sangat sayangi sedang berjuang untuk terbebas dari sebuah penyakit sungguh sangat mengharukan.
3 destinasi wisata di Taman Hutan Raya 2 diantaranya adalah peninggalan sejarah lho!
Bediri sendiri meraih mimpi dengan tulisan yang menjadi perwakilan keabadian diri