tapi jurang takdir, dimensi, dan takdir yang tak lagi selaras.
Dunia kita sudah berbeda, Sayang.
Aku di sini, terpaku pada realitas yang fana,
sedang kau mungkin telah menetap di cakrawala yang lain.
Malam adalah saksi bisu yang paling setia,
melihat bagaimana hati ini retak tanpa suara.
Aku menulis namamu di udara dingin setiap subuh,
seperti surat panjang yang tak mungkin pernah sampai.
Kita terpisahkan oleh janji yang tak sempat terucap,
dan kini hanya ada gema yang memantul di dinding sepi.
Hariku tak banyak yang tahu,