Mohon tunggu...
Aditya N. Perdana
Aditya N. Perdana Mohon Tunggu... Genre Analyst-Story Crafter

Menulis seputar film dan serial dari sudut pandang genre, narasi, dan pengembangan cerita. Termasuk eksplorasi ide-ide orisinal. Untuk bisnis dan kolaborasi: https://linktr.ee/adityanperdana

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

She-Hulk: Defending Wanda, Chapter 6: Finding The Meaning Of It All

18 Agustus 2025   13:31 Diperbarui: 18 Agustus 2025   13:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover Chapter 6 dengan menggunakan bantuan AI

“Hidup ini emang lelucon, bukan? Contohnya kamu: seorang pengacara biasa yang mengalami kecelakaan mobil, lalu bisa berubah jadi makhluk Hulk populer”, K.E.V.I.N. memberikan analogi dengan suara datar khas robot. “Kenyataannya, kamu hanya karakter dalam cerita”, lanjutnya tajam.

She-Hulk tersentak dan untuk sesaat pikirannya melayang, tidak bisa berkata apa-apa. K.E.V.I.N. menyampaikan suatu kejujuran yang pahit bagi She-Hulk. Suatu fakta yang, tergantung diterima dari perspektif mana, dapat meruntuhkan atau membangkitkan seseorang.

“Makna”, suara K.E.V.I.N. menyadarkan lamunan She-Hulk. “Makna? Maksudnya kamu?”, tanya She-Hulk, kali ini dengan nada lebih pelan. “Setiap kisah punya makna. Baik…buruk…selalu ada makna di baliknya”, K.E.V.I.N. menjelaskan.

“Jika kamu ganti kisahnya, maka maknanya pun bisa saja berubah. Masalahnya: apakah kamu tahu apa makna di balik kisah Wanda saat ini?”, K.E.V.I.N. memberikan pertanyaan yang membuat pikiran She-Hulk kembali melayang.

“Apa makna di balik kisah kamu, Jen? Kamu juga mau ubah jalan narasinya? Tidak lagi menjadi She-Hulk? Apa yang akan berubah jika demikian? Teman-teman, kekasih, keluarga, pekerjaan?”, K.E.V.I.N menghantam She-Hulk dengan pukulan pertanyaan bertubi-tubi.

“A…aku ga…aku cuma…ini tuh bukan tentang aku!”, She-Hulk membantah, terbata-bata, sebelum melanjutkan. “Aku ga bisa ngeliat teman-teman aku kenapa-kenapa. Wanda bergantung sama aku. Anak-anaknya bergantung sama aku. Wong bergantung sama aku. Aku ga boleh kecewain mereka”.

“Kenapa, Jen? Kenapa kamu peduli? Kamu bisa menolak permintaan Wong saat itu. Lalu, kenapa?”, desak K.E.V.I.N. “Karena aku…karena aku…AKU INGIN HIDUPKU BERMAKNA!!!!”, teriak She-Hulk.

Tak sadar, air mata mengalir di pipinya, seraya tubuhnya kembali ke wujud manusia, si Jennifer Walters. Si pengacara, sahabat Nikki Ramos dan Mallory Brook, saudara sepupu Bruce Banner, mantan kekasih Matt Murdock…She-Hulk, si pahlawan.

K.E.V.I.N. mendekati Jen yang tersungkur di lantai. “Aku ga nyangka episode ini bisa se-dark dan sepanjang ini”, canda Jen sambil menghapus air matanya. “Ga ada yang bilang kalau kamu akan gagal atau berhasil. Semua tergantung upayamu dan itu yang terpenting”, ucap K.E.V.I.N.

Jen tertawa sedikit, tidak menduga K.E.V.I.N. yang justru akan menyadarkannya. “Sejak kapan sih kamu jadi bijak begini? Kata-kata penyemangatmu lumayan”, Jen bercanda lagi. “Seandainya aku bisa tersenyum, Jen”, jawab K.E.V.I.N.

Lalu, K.E.V.I.N. memberikan pesan samar kepada Jen. “Ingat, Jen! Setiap kisah punya makna. Bahkan, kisah Praxis”. Sebelum Jen sempat menanyakan lebih lanjut, tiba-tiba dia sudah kembali di perpustakaan TVA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun