Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pertikaian Luka dan Secangkir Kopi Senja

4 November 2019   17:42 Diperbarui: 4 November 2019   17:57 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Aku menunggu kata. Untuk menemani kesunyian gigil jemariku, yang sungkan memeluk genggaman tanganmu yang membeku di atas meja. Agar tercipta kehangatan dua rasa yang berbeda, dari belenggu kekakuan cara tak bermakna.

Di titik tertentu, adakalanya butuh surut selangkah menjemput ulang masa lalu. Dan kembali menjahit perih pertikaian luka yang terabaikan dalam persembunyian. Atau, menghapus bercak perselisihan kata yang tak pernah menemukan penyelesaian.

Menangislah! Itu pertanda hati kita tak membatu.

Biarkan airmata memandu jalan pulang penyesalan, bukan sebuah perpisahan. Dan membasuh kesucian bait-bait pinta dalam nada liris kepasrahan.

Atau,
Kita berdua, bersama menikmati secangkir kopi senja. Kau mereguk manisnya kerelaan, dan aku yang sibuk mengusir pahitnya kehilangan.

Curup, 04.11.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun