Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dalam MEA, Sudah Sesuai Jalur?

19 April 2018   08:14 Diperbarui: 19 April 2018   17:34 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GE berhasil melakukan disiplin manajemen sampai penemuan ilmiah, bahkan GE memenangkan lebih banyak patent daripada perusahaan lain di USA.

DUPont telah menjadi pionir pengembangan "capital-budgetting system" dengan menggunakan return on investment.

P&G mulai memformulasikan  pendekatan "brand management" sejak tahun 1930-an dengan menciptakan nilai dari intangible assets.

Toyota menjalankan "continuous improvement" yang dimototi oleh keyakinan pada kemampuan "ordinary" employee untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Bahkan pada tahun 2005 Toyota menerima  540.000 gagasan perbaikan dari pekerja Jepangnya.

Visa menjadi virtual company pertama. Tantangan manajemen yang dihadapinya adalah membangun organisasi yang membolehkan bank bersaing mendapatkan pelanggan sambil kolaborasi dalam infrastruktur, staandar dan brand-building.

Kemampuan inovasi manajemen untuk membuahkan competitive advantage harus memenuhi syarat sebagai berikut :


Inovasi harus didasarkan pada "novel management principle" yang menantang pandangan ortodok yang telah lama berjalan.

Inovasi bersifat "systemic" meliputi rentang  proses dan metode, dan/atau

Inovasi adalah bagian dari "on going program" dari penemuan yang cepat  dimana progress bertambah sepanjang waktu.

Belajar mengimplementasikan inovasi manajemen, akan sangat mudah difahami bagaimana industri otomotif Jepang lebih unggul dengan Amereka. Tidak ada yang dapat menghasilkan mobil dengan sedikit cacat per kendaraan, atau dengan sedikit jam pekerja seperti perusahaan Jepang. Toyota menggunakan pendekatan kultural yang ditanamkan dalam setiap pekerja yang dinamakan "wa dan nemawashi" atau "kerjasama dan konsultasi". Dalam proses manufacturing Jepang menggunakan factory automation, hubungan dengan pemasok, just-in-time system. Toyota sangat yakin bahwa pekerjanya tidak seperti mesin yang tidak bersuara. Apabila diberi alat yang tepat dan pelatihan, mereka dapat menjadi problem solver, innovators, dan change agents, sehingga continuous improvement akan selalu tercapai.

Bila inovasi disusun dalam sebuah hirarkhi, maka hirakhi tertinggi pada dasarnya akan memberikan kontribusi tertinggi bagi perusahaan. Managerial innovation akan berada di puncak hirakhi seperti gambar berikut ini : the Innovation stack.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun