Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia dalam MEA, Sudah Sesuai Jalur?

19 April 2018   08:14 Diperbarui: 19 April 2018   17:34 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, agar mampu mengelola ekonomi negara dalam perspektif future management, maka membangun organisasi yang memiliki daya suai yang tinggi menjadi sebuah keharusan. Semua lembaga dan organisasi yang dimiliki baik publik mau bisnis harus orientasi sebagai "Change-Adept Organization". Sebab menggunakan perspektif future management tanpa change-adept organization sama saja bohong, atau hanya mimpi semata. Kuncinya adalah ada di Organisasi Kelembagaan yang terus mau berubah.

Change-Adept Oraganization : Perubahan sebagai pusat Strategi

Rosabeth Mass Kanter mengatakan bahwa seorang manajer harus mampu menjadi "a change-adept organization", yang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menciptakan, dan merespons secara efektif setiap perubahan. Dalam kajian change-adept organization, dengan menempatkan change--management sebagai pusat strategi, maka yang harus dilakukan adalah "bagaimana menciptakan kondisi yang membuat perubahan produktif sebagai "natural way of life", tidak dibutuhkan lagi identifikasi apa yang perlu dilakukan sebagai changing.

Dalam pemahaman teori change-adept organization ini, nampak bahwa organisasi dipublik dan juga organisasi bisnis di Indonesia masih belum berubah menjadi "organsasi yang berubah" dan juga belummenjadi "change-management" sebagai pusat strateginya. Akibatnya adalah ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan peruabahan yang ada dan pada akhirnya selalu kalah bersaing diarena pertandingan ekonomi dan bisnis.

Perspektif future management dengan change-adept organization memberikan fokus perhatian pada inovasi yang dilakukan terus menerus akan menghasilkan 3 macam tangible assets yang memantu mereka untuk menguasai perubahan itu sendiri, yaitu (i) concepts, (ii) competence, dan (iii) connections. Dalam konteks ini kelembagaan atau organisasi publik di Indonesia memiliki titik lemah pada tiga komponen ini. Sebab, sesungguhnya, pada saat tiga komponen ini hadir dalam praktek-operasional, maka Indonesia akan memiliki keunggulan dibanding dengan negara lain.

Kita bisa menjumpai bagaimana organisasi di Indonesia sangat lemah pada tataran konsep. Sebab, menurut Rosabeth Kanter, konsep itu sendiri menunjukkan kemampuan untuk berimajina untuk melakukan inovasi, "the imagination to innovative". Ini berarti harus memiliki daya pandang jauh kedepan dan mampu memvisualisasikan hal itu dalam kondisi kini. Inilah basis dari lahirnya teknologi karena kemampuan imajinasi dalam bentuk konsep. Demikian juga halnya dengan comptenece, sebagai indikator dasar dari kinerja profesionalisme, the professionalism to perform is competence". 


Dalam organisasi, kelompok profesionalme menjadi penentu dari keunggulan sebuah organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis. Harus diakui, bahwa didalam organisasi publik dan bisnis di Indonesia sangat terbatas orang-orang yang disebut profesionalisme.  Dan komponen terakhir adalah connections sebagai syarat agar bisa bekerjasama. 

The openess to collobaroate is connections". Mustahil untuk bisa bekerjasama kalau tidak ada jaringan. Membuka dan memperluas jaringan akan menjadi syarat melakukan kerjasama bisnis dan ekonomi dan memenangkan persaingan. Harus diakui, pada level kebawah, UMKM, sungguh sangat lemah dari sisi jaringan dan kerjasama dengan luar negeri, bahkan didalam negeripun masih sangat lemah.

Inovasi Manajemen : syarat menjadi Indonesia Unggul dalam MEA

Pada akhirnya yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya ada dalam hal inovasi manajemen. Inovasi manajemen menjadi substansi dari future management yang melakukan pendekatan change-adept organization dipastikam akan mampu menjadi unggul dalam medan persaingan ekonomi dan persaingan bisnis. Inovasi tiada henti akan menjadi spirit dalam setiap organisasi untuk perubahan, bukan saja menyesuaika diri dengan perubahan tetapi dia sendiri yang akan membawa perubahan itu dan menkreasi masa depan yang diinginkan.

Menurut Gary Hamel dan Bill Breen,  inovasi manajemen adalah segala sesuatu yang secara substansial  merubah cara pekerjaan manajemen yang dilakukan atau secara signifikan memodifikasi bentuk organisasi biasa dan dengan melakukan demikian yang menguntungkan organisasi. Dengan kata lain, bahwa inovasi manajemen itu merubah cara apa yang dilakukan manajer dan melakukannya dengan cara yang meningkatkan kinerja organisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun