Cak Lontong:
"Oke, sekarang kita bahas sudut pandang akademisi! Apakah BPM masih dianggap sebagai bidang penelitian yang penting, atau mulai tergeser oleh AI dan otomatisasi?"
Prof. Mathias Weske:
"Saat ini, penelitian tentang BPM justru semakin berkembang! Fokus utama sekarang adalah bagaimana mengintegrasikan BPM dengan AI, blockchain, dan teknologi lain!"
Cak Lontong:
"Wah, jadi akademisi tidak menganggap BPM sebagai sesuatu yang akan punah?"
Prof. Hajo A. Reijers:
"Tidak sama sekali! Justru saat ini, ada lebih banyak konferensi dan jurnal ilmiah yang membahas BPM dibandingkan satu dekade yang lalu!"
Cak Lontong:
"Jadi akademisi percaya bahwa BPM tidak mati, tapi harus berkembang untuk menyesuaikan dengan teknologi baru?"
Prof. Mathias Weske:
"Tepat! Saat ini, banyak penelitian sedang fokus pada:
AI-Augmented BPM -- Bagaimana AI bisa membantu manusia dalam pengelolaan proses bisnis.
Process Mining & Analytics -- Menggunakan data untuk mengoptimalkan BPM secara otomatis.
Blockchain & Smart Contracts -- Menggunakan teknologi terdesentralisasi untuk meningkatkan transparansi BPM!"
Cak Lontong:
"Wah, jadi BPM tidak hilang, tapi justru berkembang semakin canggih?"
Prof. Hajo A. Reijers:
"Tepat! Justru BPM sedang menuju era otomatisasi penuh dengan bantuan teknologi modern!"
Round 3: Apa Kata Para Teknolog dan Inovator?
Cak Lontong:
"Oke, kalau tadi kita dengar pendapat dari pebisnis dan akademisi, sekarang kita bahas pendapat para inovator teknologi!
Apakah mereka melihat BPM masih relevan, atau justru mereka sudah meninggalkannya untuk teknologi yang lebih modern?"
Prof. Mathias Weske:
"Banyak perusahaan teknologi seperti Microsoft, IBM, dan SAP masih terus mengembangkan solusi BPM berbasis AI! Jadi mereka tidak melihat BPM sebagai sesuatu yang usang!"