Ya, Ian ngebut hanya karena ingin berada di balkonnya tepat pada jam delapan malam untuk menemuiku.
Hatiku seperti ditusuk-tusuk!
Malam ini di balkon, pikiranku melayang mengenang semua peristiwa indah bersama Ian. Meski hanya sebatas percakapan-percakapan di balkon. Bagiku, itu adalah kenangan indahku bersamanya yang tak akan pernah kulupa.
Seorang wanita muda terlihat membereskan kamar Ian. Sebentar lagi apartemen itu akan kosong. Melompong seperti hatiku!
Tiga bulan aku menanti untuk berkencan dengan seorang pria yang tidak akan pernah kumiliki. Dan menanti, aku akan melakukannya lagi, jika Tuhan memberiku kesempatan.
Widz Stoops. PC-USA. 05.27.2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!