Rumah yang kini sepi, pintu terkunci rapat,
Jendela diam-diam menyaksikan perjalanan kita.
Tetangga yang baik, menjaga dengan hati,
CCTV setia merekam, malam dan siang.
Lampu-lampu berkedip, seperti bintang-bintang,
Menyala dan padam, mengiringi kesunyian.
Kita pergi, meninggalkan rumah yang setia,
Berharap kembali dengan cerita yang indah.
Di sana, di rumah yang aman dan terjaga,
Kenangan kita terukir dalam dinding-dinding.
Mudik adalah perjalanan, tapi rumah tetap menanti,
Sebagai tempat berlindung, tempat kita pulang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!