”kalau keadaan mas sudah membaik mungkin mas sudah dapat keluar”
”lalu bagaimana dengan keadaan natalia sus ?”
”hingga saat ini natalia masih belum sadarkan diri, mungkin dosis obat bius untuk natalia cukup banyak, tapi anda tidak usah hawatir ia baik-baik saja”
Mendengar kata-kata suster itu andre merasa begitu tenang.
Saat-saat yang sudah dinantikan akan tiba tak lama lagi perban yang menutupi mata natalia akan dilepas ia sudah tak sabar lagi ingin melihat semuanya, namun andre begitu hawatir apa reaksi natalia jika melihat keadaanya, saat dokter mulai melepas perban yang menutupi mata natalia andre tak menampakan dirinya dihadapan natalia.
Perlahan natalia membuka kedua matanya terlihat dihadapanya beberapa dokter dan keluarganya ia begitu bahagia melihat ini semua ia bersyukur kepada tuhan dan memeluk kedua orang tuanya ia bertanya-tanya siapa seseorang yang telah baik mendonorkan matanya namun seluruh anggota keluarga termasuk dokter dan temannya masih merahasiakan identitas orang itu dari natalia, natalia pun bertanya dimana andre kenapa ia tidak ada ditempat ini, novie pun yang kebetulan berada disana menunjukan keberadaan andre sekarang novie mengajak natalia ketempat biasa dimana andre dan natalia saling bertemu.
”benarkah kamu andre ?” Tanya natalia terheran.
”Iya natalia, inilah aku. Aku bahagia kamu bisa melihat aku”
Natalia hanya tersenyum tipis, mereka pun mulai duduk bersebelahan ketika natalia menulis sesuatu disecarik kertas yang bertuliskan I Love You dan andre disuruh membacanya begitu panik andre dengan apa yang dilakukan natalia dan ia tidak dapat membacanya, natalia bertanya tanya mengapa andre hanya terdiam natalia mulai curiga ia melambaikan tangannya kedepan wajah andre namun andre masih tetap diam tanpa reflek apapun, akhirnya natalia mulai menyadari dengan keadaan andre ia begitu kaget ternyata selama ini orang yang selalu menemaninya dan menjaganya ternyata tidak dapat melihat.
”Andre teryata kamu buta….. ga mungkin ini ga mungkin ndre.”