Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Mata Buat Nades

19 Maret 2014   16:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45 80 0
Auraku lelah, amat letih. Rasanya tak ada artinya aku hidup di dunia ini. Jika kumerenungi semua jalan hidup ini, aku tau fatamorgana itu tidak abadi. “Aku ingin banget lihat indahnya dunia ini, dan melihat wajah seorang malaikat yang selalu menemani aku!” Ucap natalia dengan penuh harapan.



“Aku ingin banget lihat indahnya dunia ini, dan melihat wajah seorang malaikat yang selalu menemani aku di !” Ucap natalia dengan penuh harapan.

“malaikat…..?” Tanya andre bingung,

“ia malaikat, kamu itu seperti seorang malaikat ndre, yang selalu menemani dan menjagaku”

“Kamu bisa aja natalia….”

“Ndre, kenapa sih kamu mau menemani aku ?”

“Karna aku sayang banget sama kamu dan aku ga mau terjadi apa-apa sama kamu”

Ucap andre tulus sambil memegang telapak tangan kiri natalia, “Sayang,,,,! Kamu sayang sama aku, bukannya kamu hanya kasihan dengan seorang gadis buta seperti aku ?”



“Kenapa kamu bicara seperti itu, jadi kamu meragukan perasaan ku ?” “bukanya aku meragukan ndre, mana ada sih seseorang yang ingin punya kekasih tunanetra, itu hanya dapat membuat ………..”

Belum selesai bicara natalia memutuskan kata-katanya.

“Membuat apa ?” Natalia hanya terdiam sejenak, “aku menyayangi kamu dengan tulus natalia, bukan karna aku kasihan dengan kamu, jadi buanglah keraguan kamu itu. Aku ingin menjadi kekasih yang selalu menjaga dan menemani kamu natalia” “maafin aku ndre aku ga bisa menjadi kekasih kamu, kamu lebih pantas dengan wanita normal bukan seperti aku”.

“Kenapa kamu bicara seperti itu natalia ? aku ingin kamu bicara jujur bagaimana perasaan kamu selama ini sama aku? sudahlah ndre, ga ada sedikitpun perasaan aku untuk kamu, aku selama ini hanya mengganggap kamu sbagai teman! kamu bohong natalia, kamu bohong………..!!!”

Teriak andre dengan sedih dan ia segera berlari pergi dari hadapan natalia dengan membawa kehancuran di hatinya, natalia hanya terdiam dan merenung atas semua apa yang telah dikatakannya pada andre. Dalam hatinya natalia berkata “maafin aku ndre, aku telah membohongi perasaan aku sebenarnya aku sayang sama kamu tapi aku tidak ingin menyusahkan kamu semoga kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku”.

Ternyata natalia juga memendam perasaan dengan andre, terpaksa ia mengorbankan cintanya hanya karna ketidak sempurnaan dirinya, namun apa yang di lakukannya itu justru membuat dua hati menjadi hancur.

Dalam gelapnya malam yang di terangi sinar bulan dan bertabur bintang terlihat andre yang sedang duduk di teras depan rumah bibinya, melihat andre sendirian,  novie segera menghampirinya.

“Hei…. Sendirian aja mas, boleh gak gue nemenin ?” “nemenin tidur !!” Canda andre, “sialan lo….!! Nemenin duduklah” “duduk tingal duduk pake basa basi segala lo” Tanpa komentar lagi novie lekas duduk di samping andre.

“Eh… gimana tuh kabarnya natalia ?”

Tanya novie yang seakan meledek andre, “ga tau !!!” Ucap andre singkat “bukannya lo buntutnya dia ?, dimana ada dia pasti di situ ada lo!!” “Auah…….. ngapain si bicarain dia” “kelihatannya lo lagi kesel banget nih sama dia” “Iya gue kesel sama dia !!!!” “santai ajalah bicaranya, mang lo kesel kenapa ?” “mau tau aja lo !” “yeh di tanyanya………” “novie, tau ga lo natalia tuh pengen banget bisa melihat”

“Yeh semua orang buta juga pengen bisa melihat, asal lo tau ya ndre keluarganya tuh dari dulu udah berusaha untuk mencari pendonor untuk natalia, tapi mana ada orang yang mau mendonorkan matanya rugi banget, sekalinya ada orang yang udah meninggal tapi ga cocok” “pasti ada seseorang yang mau memberikan matanya buat natalia’ “Siapa orangnya…..?” “gue…..!!!” “bercanda lo….?” “serius, gue pengen natalia bisa melihat dari lahir sampai sekarang yang dia lihat henyalah kegelapan”

Mendengar kata-kata andre, novie hanya tersenyum tipis…. “lo tuh harus berfikir panjang ndre, jangan seenaknya aja ngambil keputusan seperti itu, secara lo itu seorang penulis kalau saja lo ga bisa melihat gimana lo mau kerja dan lo ga akan bisa kemana-mana tanpa ada seseorang yang menemani lo ndre” Ucap novie yang meyakinkan keputusaannya andre, “gue ga peduli vhi, gue sayang sama dia dan gue akan ngelakuin apa saja untuknya, lagi pula gue udah puas melihat dunia dan kehidupan ini, sekarang saatnya dia merasakan kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan”

“Lo udah bener-bener kena virus cinta ndre, asal lo tau cinta yang seperti ini hanya memberi penderitaan buat lo….” Andre tetap kekeh dengan keputusaanya dan tak mempedulikan saran spupunya itu.

Setelah berfikir matang-matang andre memutuskan untuk mendonorkan kedua bola matanya untuk natalia, keesokan paginya ia bergegas pergi kerumah sakit untuk berkonsultasi pada dokter mata, setelah melakukan pembicaran dan persetujuan dengan dokter dan keluarga natalia akhirnya mereka sepakat untuk andre mendonorkan matanya dengan syarat natalia tidak boleh mengetahui hal ini.



Setelah mendapat kabar dari orang tuanya akan ada seseorang yang akan mendonorkan matanya untuk natalia, natalia merasa bahagia sekali atas kabar itu ternyata apa yang di impikannya terwujud, tanpa ragu ia menelpon andre.

Andre : Halooo

Natalia : Andre….

Andre : iya natalia, ada apa ?

Natalia : kamu tau gak, aku tuh hari ini bahagia banget,

Andre : bahagia kenapa,,,,?

Natalia : ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk aku,

Andre : Lalu ?

Natalia : jika aku bisa melihat orang yang pertama aku lihat adalah kamu, lalu pendonor itu, keluargaku, dan semuanya.

Andre : Hhee….

Natalia : ko, kamu malah tertawa sih,,?

Andre : yah aku bahagia aja, karna sebentar lagi aku akan mempunyai pacar yang dapat melihat.

Natalia : aku maksud kamu,,,,?

Andre : Iya………

Natalia : Ih…. Pd banget kamu, oh iya aku mau nanti sore kita ketempat biasa, aku mau menghirup udara sejuk itu yang terakhir, dan untuk selanjutnya aku akan melihatnya tempat itu untuk yang pertama kalinya.

Andre : Iya-iya nanti sore aku akan jemput kamu.

Natalia : Yaudah aku tunggu nanti sore, makasih andreii…….

Setelah melakukan pembicaraan dengan natalia melalui telpon andre meneruskan pembicaraanya dengan dokter dan orang tua natalia.

“Jadi kapan operasinya akan di lakukan dok ?” Tanya andre pada dokter itu, “sebelum oprasi di lakukan sebaiknya anda di periksa terlebih dahulu, apakah kornea mata anda cocok dengan kornea mata natalia”

“Kalau begitu bisa kita mulai pemeriksaannya sekarang” Sambung dokter itu, “yasudah dok….”

Jawab andre menyetujuinya, sesaat andre dan beberapa dokter mata memasuki ruang pemariksaan, andre di periksa mulai dari golongan darah sampai kesehatannya apakah cocok untuk menjadi pendonor. Setelah melalui proses pemeriksaan yang menghabiskan waktu sekitar satu jam akhirnya dokter memutuskan andre cocok untuk mendonorkan matanya, proses operasi akan di lakukan esok hari tingal menunggu kesiapan mental andre dan natalia saja untuk melakukan operasi.

Setelah aktivitas yang melelahkan itu andre tak lupa dengan janjinya pada natalia seraya akan menemuinya di puncak pinggir perkebunan teh. Ia berjalan seorang diri menuju tepi puncak itu sesampainya terlihat natalia yang sedang duduk sendiri menunggu kedatangan andre. “natalia dengan siapa kamu kemari ?” Tanya andre yang terheran melihat natalia sudah berada di situ seorang diri, “Bibi yang mengantarkan aku kesini, dan sekarang ia sudah kembali” “Oh….”

Tanpa bicara panjang lebar ia segera duduk disamping kanan natalia, “ndre, aku sudah gak sabar nih ingin melihat !!”

Andre hanya tersenyum mendengar harapan natalia, “sungguh baik sekali orang yang mendonorkan matanya itu, padahal kata ibu pendonor itu masih hidup ndre” “Kamu harus bersyukur natalia karna masih ada orang yang seperti itu” “oh iya ndre, apakah masih ada sedikit saja rasa sayang kamu untuk aku ?” “maksud kamu natalia ?”

Andre kaget mendengar ucapan natalia yang tidak pernah selama ini ia terucap dari bibirnya. “maksud ku, apa kamu masih menyimpan perasaan sama aku ?” “perasaan aku ke kamu, ga secepat itu hilang, jadi aku masih menyimpan harapan sama kamu, kenapa kamu bertanya seperti itu natalia ?” Tanya andre terheran, “karna sebenarnya aku juga memendam perasaan ndre sama kamu, hanya karna ketidak sempurnaan ku, aku merasa tidak pantas mendampingimu”

“Kamu bodoh natalia, cinta itu buta, cinta itu menerima apa adanya jadi aku ga peduli apapun yang terjadi sama kamu, dengan tulus aku menerima kekurangan kamu.” “aku ga mau ndre kalau kamu harus menderita hanya karena mempunyai kekasih yang tidak sempurna” Andre hanya terdiam, “ndre kalau nanti aku dapat melihat, aku mau mencintai kamu dengan tulus”

“Sungguh apa yang kamu katakan itu natalia ?” “Iya, ndre karna selama ini orang yang dapat memberikan aku kenyamanan hanya kamu”

Andre sangat bahagia mendengar ucapan natalia yang secara tiba-tiba, “ndre, pasti tempat ini indah sekali aku tidak sabar ingin melihatnya” “benar natalia, tempat ini begitu indah”

Mereka sejenak terdiam andre mulai mendekap erat tubuh natalia dengan kasih sayang yang begitu dalam.

Keesokan paginya andre terbangun dari tidurnya yang lelap, hari ini adalah hari terakhir ia melihat dunia, ia mulai mencuci wajahnya dan pergi keluar halaman rumah memandang alam yang begitu asri dan udara yang sangat sejuk ia berfikir mungkin natalia akan bahagia jika ia dapat melihat ini semua, tanpa fikir panjang ia segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan pencangkokan mata untuk natalia, sesaat ia ingin pergi didepan teras ia bertemu dengan novie (sepupu andre).

”kamu ingin kemana ndre ?” Tanya novie curiga, ”hari ini aku dan natalia akan melakukan pencangkokan mata” Jawab andre ragu ”apa kamu yakin dengan semua itu ndre, apa kamu sudah berfikir matang - matang, ini bukan perkara sepele ndre kalau kamu tidak yakin sebaiknya jangan dari pada nanti kamu akan menyesal”

Ucap novie yang seakan tidak ingin andre melakukan ini semua, ”aku yakin novie, aku sudah memikirkan semuanya sudah cukup puas aku melihat pahit dan manisnya kehidupan ini, namun sedikitpun natalia tidak pernah melihat indahnya dunia ini, jadi aku akan memberikan kebahagiaan untuknya biarlah semua ini terjadi aku ikhlas memberikan kedua mata ku ini”

Mendengar penjelasan andre dan novie tidak dapat berbuat apa-apa ia hanya terdiam dengan matanya berkaca-kaca, begitu besarnya rasa sayang andre terhadap natalia, ”novie aku berangkat dulu ya ?” Pamit andre padanya, andre mulai pergi dari hadapan novie dan ia lekas pergi kerumah sakit sendiri dengan menggunakan sepeda motornya.

Sesampainya dirumah sakit terlihat natalia dan keluarganya sedang menunggu kedatangan andre, namun natalia masih tidak mengetahui bahwa seseorang yang mendonorkan matanya adalah andre. Andre lekas menemui dokter sepesialis mata yang akan menanganinya.

”Bagaimana dok, apa operasinya sudah dapat dilakukan ?”

Tanya andre pada salah satu dokter itu, ”kalau anda sudah siap operasinya akan segera dilaksanakan” Jawab doter itu seakan meyakinkan andre, ”saya sudah siap dok,,,,!”

Balas andre singkat. Andre sudah siap natalia pun begitu mereka segera masuk keruang operasi untuk melakukan transfusi mata, operasi itu memakan waktu yang cukup lama dengan dibantu beberapa spesialis dokter mata operasi itu berjalan dengan lancar namun andre dan natalia belum sadarkan diri, seluruh keluarga natalia hawatir dengan keadaan andre dan natalia apakah mereka akan baik-baik saja, waktu terus mengalir bagaikan air gelap pun sudah menyelimuti langit seluruh keluarga telah lelah menanti kesadaran andre dan natalia mereka meninggalkan rumah sakit dan kembali kerumah masing-masing.

Malam semakin laut disisi lain novie tidak henti-hentinya memikirkan keadaan andre ia berfikir mengapa andre begitu mau mendonorkan matanya hanya untuk seorang wanita yang sangat dicintainya.

Senja mulai tiba perlahan andre mulai sadar dari biusan obat yang membuatnya tak sadarkan diri, ia merasakan kegelapan disekelilingnya ia mulai menyadari dirinya sudah tak dapat melihat lagi namun ia tidak merasa sedih dengan keadaannya, ia terdiam sejenak berfikir bagaimana keadaan natalia, mengapa disaat keadaannya yang begitu buruk ia masih bisa memikirkan orang lain.

Sesaat salah seorang perawat datang keruang itu untuk memeriksa andre, suster itu mendekat ke tubuh andre dan memberikan suntikan yang ditancapkan dipergelangan tangan kanan andre.

”suster,,,,,” Sapa andre.

”ada apa mas ?”

Jawabnya singkat

”kapan saya bisa keluar dari rumah sakit ini sus ?”

”kalau keadaan mas sudah membaik mungkin mas sudah dapat keluar”



”lalu bagaimana dengan keadaan natalia sus ?”

”hingga saat ini natalia masih belum sadarkan diri, mungkin dosis obat bius untuk natalia cukup banyak, tapi anda tidak usah hawatir ia baik-baik saja”

Mendengar kata-kata suster itu andre merasa begitu tenang.

Saat-saat yang sudah dinantikan akan tiba tak lama lagi perban yang menutupi mata natalia akan dilepas ia sudah tak sabar lagi ingin melihat semuanya, namun andre begitu hawatir apa reaksi natalia jika melihat keadaanya, saat dokter mulai melepas perban yang menutupi mata natalia andre tak menampakan dirinya dihadapan natalia.

Perlahan natalia membuka kedua matanya terlihat dihadapanya beberapa dokter dan keluarganya ia begitu bahagia melihat ini semua ia bersyukur kepada tuhan dan memeluk kedua orang tuanya ia bertanya-tanya siapa seseorang yang telah baik mendonorkan matanya namun seluruh anggota keluarga termasuk dokter dan temannya masih merahasiakan identitas orang itu dari natalia, natalia pun bertanya dimana andre kenapa ia tidak ada ditempat ini, novie pun yang kebetulan berada disana menunjukan keberadaan andre sekarang novie mengajak natalia ketempat biasa dimana andre dan natalia saling bertemu.

Setelah mealui jalan yang begitu melelahkan akhirnya mereka sampai ditempat itu, terlihat andre yang sedang duduk terpaku disaung atas puncak perkebunan teh begitu bahagianya natalia melihat semua ini, ini adalah pertama kalinya ia melihat andre dan tempat yang begitu indah yang sangat didambakannya selama ini, natalia mulai mendekat kearah andre, menyadari kedatangan natalia andre mulai terbangun dari tempat duduknya dan menyapa natalia, tanpa disadari bahwa andre buta natalia lekas memeluk erat-erat tubuh andre.



”benarkah kamu andre ?” Tanya natalia terheran.



”Iya natalia, inilah aku. Aku bahagia kamu bisa melihat aku”



Natalia hanya tersenyum tipis, mereka pun mulai duduk bersebelahan ketika natalia menulis sesuatu disecarik kertas yang bertuliskan I Love You dan andre disuruh membacanya begitu panik andre dengan apa yang dilakukan natalia dan ia tidak dapat membacanya, natalia bertanya tanya mengapa andre hanya terdiam natalia mulai curiga ia melambaikan tangannya kedepan wajah andre namun andre masih tetap diam tanpa reflek apapun, akhirnya natalia mulai menyadari dengan keadaan andre ia begitu kaget ternyata selama ini orang yang selalu menemaninya dan menjaganya ternyata tidak dapat melihat.



”Andre teryata kamu buta….. ga mungkin ini ga mungkin ndre.”



”Beginilah aku natalia, apa dengan keadaan aku seperti ini kamu masih tetap dengan janji mu natalia” ”maafin aku ndre, aku ga bisa nepatin janji ku selama ini aku berharap seseorang yang akan mendampingiku sempurna bisa menjaga ku seutuhnya, dengan keadaan mu seperi ini sepertinya aku ga bisa”.



Natalia masih belum bisa menerima kenyataan ini tanpa sepatah katapun ia berlari meninggalkan andre, menyadari kepergian natalia andre hanta terdian menahan air mata yang mengalir dipipinya, ternyata begitulah cintanya natalia tidak tulus. Novie yang masih tetap berdiri menunggu andre dan natalia tidak percaya begitu teganya natalia melakukan semua ini, dengan rasa kasihan novie mendekat kearah andre dan berkata ”sudahlah ndre, ini semua takdir inilah jalan cinta yang kamu tempuh kamu sadarkan bagaimana natalia saat kamu terpuruk olehnya ia meninggalkanmu sendiri, kadang cinta tidak semanis yang kita bayangkan”.



Andre masih tetap terdiam menahan perihnya sakit dihati…….



Selang waktu berganti natalia tak sedikitpun menemui andre, katika natalia sedang duduk sendiri memandang keindahan suasana puncak dimana ia dulu menghirup udara sejuk dari tempat itu ia menemui sebuah buku Diary dibalik tikar saung, dibukanya Diary itu dan di bacanya ternyata Diary itu milik andre.



Di lembar pertama tertulis 8 Agustus 2009 Diary aku kangen banget sama natalia, tapi aku ga mungkin menemuinya karna sekarang sudah larut malam…. Diary aku mau menelponnya tapi aku ga punya handphond dan natalia selalu menyuru aku mengucapkan kata-kata good nite untuknya jadi sekarang aku harus ke wartel menelpon natalia yah walaupun jaraknya cukup jauh aku rela.



10 Agustus 2009

Diary hari ini natalia menghinaku karna jaket yang aku pakai beli dengan harga yang sangat murah, aku sakit banget aku akuin aku bukan orang kaya aku tidak sebanding dengannya aku hanya seorang penulis yang selalu bermimpi yang tak pernah mempunyai penghasilan lebih.



12 Agustus 2009

Diary malam ini malam minggu natalia memintaku datang kerumahnya untuk menemaninya jarak rumahnya begitu jauh dan aku ga punya kendaraan. Ingin pinjam motor teman dipakai semua jadi aku terpaksa pakai sepeda tetangga ku walaupun sangat lelah aku mengayuh pedal sepeda itu hingga setelah pulang dari rumahnya kaki ku terasa begitu sakit.



13 Agustus 2009

Diary tanggal 17 nanti natalia ulang tahun aku ingin memberikan kado untunya tapi uangku tidak cukup, tadi eNdah menawarkanku meminjamkan uangnya kepada ku untuk beli kado tapi aku tidak mau menerimanya, aku tidak ingin memberikan hadiah untuk orang yang aku sayang dengan bantuan orang lain dan akhirnya ia menawariku untuk mengetikan tugas kampusnya dengan bayaran yang tidak begitu besar tapi cukup untuk membeli sebuah hadiah untuk natalia.



14 Agustus 2009

Diary natalia ingin sekali dapat melihat, sejak lahir hingga dewasa ia hanya dapat melihat kegelapan aku ingin sekali natalia bahagia, kebahagiaannya adalah dapat melihat dunia dan kehidupan ini keluarganya sudah berusaha mencari pendonor mata untuk natalia namun belum juga mendapatkannya, Diary setelah ku fikirkan aku akan mendonorkan mataku untuk natalia, Diary tadi juga aku mengungkapkan isi hatiku dengannya namun ia menolaku ia ingin menjadi kekasihku jika ia bisa melihat, dan aku memutuskan mendonrkan mataku untuknya agar cintaku dapat terbalaskan.



15 Agustus 2009

Diary hari ini aku dan natalia akan melakukan operasi pencangkokan mata, aku berharap operasi ini berjalan lancar dan natalia dapat menemukan kebahagiaannya…



Setelah enam hari terakhir ady menulis Diary untuk hari ketujuh ia tidak dapat menulis Diary lagi karna ia sudah tak dapat melihat, namun ia tak henti menulis Diary ia menyuruh novie menulisnya dengan di dikte…

Inilah Diary terakhirnya



16 Agustus 2009

Diary hari ini natalia sudah dapat melihat, tadi siang ia menemui ku diperkebunan teh ditepi puncak, kata-katanya begitu menyakitkan ia dulu pernah berjanji jika dapat melihat ia akan membalas cintaku namun setelah ia mengetahui bahwa aku tidak dapat melihat ia pergi begitu saja meninggalkan ku dalam keterpurukan, teryata cinta dan janji manisnya hanyalah kepalsuan aku kecewa banget Diary.



Setelah membaca Diary yang di tulis andre dalam satu minggu akhirya natalia menyadari kebodohannya, ia duduk terpaku merenung dan berkata dalam hatinya.



”Apa yang telah aku lakukan, andre yang begitu tulus mencintaiku dengan bodohnya aku mengecewakannya aku yang selalu memberikan mines 10 karena ia tidak punya handphon namun plus 100 karena ia selalu mengucapkan good night dengan pergi ke wartel yang sangat jauh dan larut malam hanya untuk ku, mines 10 karena jaketnya murah dan plus 100 karena jaket yang sering ku hina itu pernah melindungi ku dari derasnya hujan walaupun ia sendiri merasa kedinginan.



Mines 10 karena aku yang sering memarahinya karena sering datang telat saat malam minggu namun plus 100 karna ia rela datang untuk menemani kesendiriannku walaupun dengan menggunakan sepeda hingga kakinya sering pegal dan terluka, teryata selama ini aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi mines 10 karna hadiah yang ia berikan hanya sebuah buku Diary yang telah ditulisnya dan murahan ini namun plus 100 karna ia membeli buku ini dengan jerih payahnya dan buku ini yang telah membuka mata hati ku.



Setelah ia merenung ia menyesali perbuatannya dan ia lekas menemui andre di rumahnya namun saat ia sampai di depan rumahnya terlihan bendera kuning memenuhi rumahnya ia terkaget dan bertanya siapa yang meninggal ternyata yang meninggal adalah andre karna sebuah kecelakaan. Natalia melihat tuduh yang tergulai kaku dengan diselimuti kain kafan putih dan hanya terlihat wajah andre yang berparas kesedihan, melihat itu air mata natalia mulai berkaca-kaca.



Di tengah keheningan itu tiba-tiba novie datang menghampiri natalia dan memberikat secarik kertas dengan bertuliskan.



”Natalia semoga kamu bahagia dengan semua ini, aku tau kamu ingin memppunyai kekasih yang sempurna namun kau tak pernah menyadari kesempurnaan bukanlah segalanya dengan tulus aku menyayangi mu walau kau seperti dahulu yang tak sempurna, semoga kamu dapat menemukan kebahagiaan mu dengan melihat dunia yang indah ini semoga mata ku itu dapat menemanimu hingga akhir hayat mau”



Ternyata natalia menyadari selama ini andre tidak buta ia sempurna namun ia rela mengorbankan matanya hanya demi kesempurnaan orang yang di sayanginya.

Natalia tidak dapat apa-apa lagi hanya penyesalan dan tangisan yang ia dapat cinta sejatinya tak akan pernah kembali sampai kapanpun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun