Mohon tunggu...
ARSaleh
ARSaleh Mohon Tunggu... Pensiunan ASN

Pensiunan ASN, hobi menulis cerpen/novel/opini. Terkadang menulis ilmu pengetahuan. Mohon maaf, belakangan ini saya tidak konsisten mengunggah Cerbung saya karena sistemnya sering error, katanya karena padatnya traffic. Jadi bukan saya sengaja terlambat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Pustakawan - Bagian 21, 22, dan 23

19 September 2025   05:45 Diperbarui: 19 September 2025   05:49 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibuat menggunakan Chat GPT

Bab 21: Membuka Pintu, Bukan Menjual Sistem

Setelah sistem otomasi berjalan stabil di perpustakaanku, kami sadar:
kami tidak boleh berhenti di sini.

Kesuksesan ini bukan untuk dibanggakan. Ini harus jadi pemantik.
Karena banyak perpustakaan lain yang masih berkutat dengan katalog manual, sirkulasi kertas, dan gudang data yang tak pernah disentuh.

Maka tim kami---aku, Agus, Firman, dan Adang---mengambil langkah baru.
Kami merancang sebuah acara:
seminar dan ekspose sistem otomasi perpustakaan.

Kami siapkan undangan. Kami kirim ke perpustakaan-perpustakaan kampus, sekolah, dan daerah.
Kami tak punya dana besar. Hanya niat yang bersih dan presentasi seadanya. Tapi kami yakin, hasil nyata lebih kuat dari kata-kata.

Hari itu datang.
Ruang aula dipenuhi pustakawan dari berbagai penjuru. Ada yang datang dari kota besar, ada yang dari pelosok.
Mereka duduk, menyimak, dan mulai terheran-heran.

"Ini sistem buatan siapa?"
"Dibangun pakai apa?"
"Servernya di mana?"
"Berapa biayanya?"

Kami jawab semua dengan tenang. Jelas. Jujur.

Dan akhirnya kami buka tawaran:

"Sistem ini bisa Anda gunakan secara gratis. Kami tidak jual lisensi. Kami hanya minta Anda menyumbang sesuai kemampuan untuk biaya pengembangan. Karena sistem ini harus terus diperbaiki, dan kami bukan lembaga bisnis. Kami hanya ingin melihat lebih banyak perpustakaan maju."

Sebagian langsung tertarik. Tapi sebagian besar masih ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun