---
Di panti asuhan, Maulana melihat anak-anak yatim menyambut dengan sukacita. Seorang anak laki-laki menarik ujung bajunya.
"Kak, besok datang lagi?" tanyanya polos.
"Insya Allah, adik," jawab Maulana sambil mengusap kepalanya.
"Alhamdulillah. Biasanya kita cuma makan tempe dan tahu."
Jawaban itu menusuk hati Maulana. Ia teringat betapa sering ia mengeluh tentang menu berbuka, sementara anak-anak ini bersyukur mendapat sedikit makanan berbeda.
Di panti jompo, seorang nenek menggenggam tangannya erat.
"Terima kasih, nak. Bukan karena makanannya, tapi karena mau mendengarkan cerita orang tua seperti kami," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Dalam perjalanan pulang, hati Maulana terasa penuh. Ia sadar, banyak orang di luar sana yang kehidupannya jauh lebih sulit, tetapi tetap bersyukur.
---
Setelah berbuka di masjid dan Tarawih, Zaki mengajak Maulana berjalan sebentar.