Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Transformation

30 Desember 2020   17:16 Diperbarui: 30 Desember 2020   17:49 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest: Mixcloud

"sample ini diambil oleh Grey dan Lody, kemudian saya teliti. Struktur pasir  tersebut berbeda dengan struktur pasir di gurun pada umumnya. Jika pasir di gurun terbentuk dari pecahan batu lapuk. Pelapukan di gurun biasa diakibatkan oleh retakan yang terjadi karena perubahan suhu dan kristalisasi garam. Tapi butiran pasir ini berukuran lebih besar dan mengandung berbagai macam mineral yang berbeda dari pasir gurun bisanya. Sedangkan tulang hewan ini mulai melapuk, namun pelapukannya terjadi dengan cepat. Begitu juga dengan ranting kayu ini, jika dilihat memang terlihat masih kuat. Namun, sebenarnya ranting ini sangat rapuh hingga mudah hancur. Jadi sebenarnya fenomena apa yang membuat bumi kehilangan seluruh airnya, dan berubah menjadi gurun yang sangat panas? Kita tidak tau bukan?" Albar membungkuk kemudian kembali duduk.

"terimakasih Dr. Wilson untuk penjelasannya.  Berdasarkan penjelasan Dr. Wilson, kita tidak tau hal apa yang terjadi pada bumi 10 tahun ke depan. Tapi yang kita tau sekarang adalah, jika mau kita bisa mencegahnya." Ucap Grey dengan mantap.

Albar, Lody, dan Callista tersenyum. Para jajaran menteri menampakkan wajah kagum pada Grey. Sampai Bapak Presiden pun dibuat kagum olehnya.

"bagaimana caranya? Dengan mengubah pola pikir kita. Dari yang berpikir kalau membuang sampah di sungai itu gak ribet, memang sekarang tidak ribet. Jangan menunggu banjir baru kalian berhenti melakukannya. Hentikan pola pikir yang seperti itu. Berubahlah. Tolong. Saya mohon pada kalian. Tolong berubahlah. Berhentilah membuang sampah ke sungai. Berhentilah menebang pohon tanpa melakukan reboisasi setelahnya. Berhentilah menggunakan kantung plastik. Gunakan bahan-bahan yang dapat di daur ulang. Berhenti menggunakan bahan-bahan kimia. Beralihlah menuju bahan herbal yang tidak menimbulkan efek samping. Jangan menungu datangnya bencana. Karena kita tidak pernah tau kapan dan seberapa besar bencana yang datang. Jangan tunggu alam marah. 

Karena kita tidak tau seberapa besar kemarahan alam pada kita yang selalu merusaknya. Mari kita berubah. Mari kita tinggalkan kebiasaan merusak alam. Mari kita rubah pola pikir kita tentang alam. Berhenti menjadi manusia tidak tau diri yang mengambil banyak dari alam tapi membalas budi dengan merusaknya. Ayo, kembali mencintai alam. Kembali melestarikan alam. Kembali menyayangi alam. Kembali merawat alam. Karena alam telah memberi banyak pada kita. 

Sekarang giliran kita untuk membalas semua kebaikan alam. Dengan kembali merawatnya, melestarikannya, menyayanginya, dan mencintainya. Saya Grey Olivia Wilson, Prof. Dr. Albar Ananda Wilson, S. Si., M. Si., Dr. Lody Mindar Sangsaka, S.STP., M. Si, Dr. Callista Amara, S. Psi., M. Si pamit undur diri. Terimakasih." Grey, Albar, Wilson, dan Callista maju ke depan dan membungkuk. Disambut dengan gemuruh tepuk tangan diseluruh aula. 

Grey tersenyum bahagia. Dia berhasil.

Maka pada hari itu, seluruh penjuru dunia mengenal seorang Grey Olivia Wilson. Putri ilmuwan terhebat di dunia yang tak kalah hebatnya dengan ayahnya.

_Finn_

Zhr~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun