Jangan percaya hal apa pun yang kau dengar, dan percayalah setengah yang kau lihat!
-Edgar Allan Poe.
Â
 "Saya heran minggu pertama kami tinggal di rumah gadai tersebut, suasananya sangat lengang. Selepas Magrib, jarang sekali warga sekitar yang melintasi depan rumah gadai, baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor. Baru sekarang agak ramai Bahkan, bocah-bocah cilik banyak yang berlarian setelah Magrib," ujar Ibu.Â
Â
"Rumah gadai itu memang terkenal angker. Warga sekitar heran Ibu sekeluarga berani menghuninya setelah beberapa tahun dibiarkan kosong melompong," kata Bi Deden.
Â
"Kami tak punya pilihan selain menempati rumah gadai tersebut. Walaupun ada gangguan roh halus, kami tak memiliki uang sedikit pun untuk pindah rumah. Kecuali, over gadai. Bu Amar sudah menyetujuinya. Tapi belum ada peminat serius. Sudah ada dua peminat yang datang melihat rumah gadai tersebut, tapi tak ada kelanjutannya," sahut Ibu.
Â
"Rumah kosong tak terawat merupakan sarang yang nyaman bagi hantu. Mungkin karena itu keluarga Ibu diganggu roh halus. Mereka terusik dengan kedatangan Ibu sekeluarga," tegas Bi Deden.
Â