Â
"Apa roh penunggu rumah? Apakah ia selalu menampakkan diri di area yang sama?" tanya Mang Danu.
Â
"Mungkin saja. Ia memang selalu menampakkan diri di dapur tak peduli pagi, siang, atau pun malam."
Â
"Wujudnya seperti apa?" tanya Bi Deden.
"Seringkali ia berwujud asap kecil yang keluar di depan wastafel dapur. Kemudian, asap tersebut akan melilit kaki saya. Atau, ia menampakkan diri begitu saja sebagai pria berusia setengah baya, tapi kedua kakinya tak terlihat. Setiap kali makhluk halus tersebut menampakkan diri, saya hampir kerasukan. Padahal saya tak pernah bicara sembarangan yang mengusik keberadaan makhluk halus."
Â
Mang Alip mengerutkan kening. Sementara Mang Danu dan istrinya tampak ngeri. Â Â
"Hampir setiap malam Bu Pia, tetangga sebelah rumah gadai, kerasukan kunti," lanjut Ibu.
Â