Mohon tunggu...
Nabila Azizia Ramadhani
Nabila Azizia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa Kedokteran Hewan Di Universitas Airlangga

Nama saya Nabila Azizia Ramadhani (NIM 161251049), dan saat ini saya sedang menempuh studi Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, angkatan 2025 (Ursus). Saya lahir pada tanggal 30 September 2006. Saya berasal dari Trenggalek, Jawa Timur, dan sebelumnya lulus dari SMAS AL-IZZAH, Batu. Perjalanan saya di sekolah dan berbagai kegiatan telah membantu membentuk karakter saya dan mengajarkan saya pelajaran berharga tentang bekerja sama dengan orang lain. Saya menganggap kelebihan saya adalah manajemen waktu yang baik, rasa tanggung jawab yang kuat, dan kemampuan untuk mendengarkan pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. Namun, saya juga menyadari bahwa saya mudah cemas dan terkadang memprioritaskan orang lain di atas diri sendiri. Meskipun demikian, saya percaya bahwa tantangan-tantangan ini memotivasi saya untuk terus tumbuh, belajar, dan memperbaiki diri setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dari Kandang ke Rumah Sakit, Mengungkap Bahaya Antraks

28 September 2025   09:40 Diperbarui: 28 September 2025   09:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penanganan Antraks di Gunung Kidul (Sumber: Kompas.id)

Tidak semua penyakit datang dengan gejala yang jelas. Ada masanya, hewan ternak yang terlihat sehat bisa tiba-tiba roboh dan mati tanpa sebab. 

Warga yang tidak curiga pun segera memotong, mengolah, bahkan membagikan dagingnya. Namun, tanpa mereka sadari, yang mereka laukan justru membuka jalan bagi penyakit mematikan. 

Itulah yang terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta, ketika antraks kembali menyerang dan menelan korban jiwa.

Banyak orang mengira antraks hanyalah bagian dari buku pelajaran atau isu luar negeri yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Padahal, bakteri pemicunya masih ada, bersembunyi di tanah, kandang ternak, bahkan bisa masuk ke tubuh manusia.

Antraks itu apa sih? 

Antraks adalah salah satu penyakit zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia. Penyebabnya adalah bakteri Bacillus anthracis. Yang membuatnya berbahaya, bakteri ini bisa berubah menjadi spora, mode istirahat yang sangat kuat. Spora bisa bertahan di tanah hingga puluhan tahun, tahan panas, kering, bahkan bahan kimia. Karena itulah, sekali suatu daerah terinfeksi, antraks sangat sulit hilang. Di Indonesia, antraks paling sering muncul di daerah dengan populasi ternak tinggi, seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, hingga Sulawesi. Daerah-daerah ini memiliki banyak peternak, sehingga risiko penularannya lebih besar jika tidak ada pengawasan ketat.

Bagaimana Penularannya terjadi?

Antraks tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi bisa menyebar dengan cepat melalui ternak dan lingkungannya. Ada tiga jalur utama penularan mereka:

  • Lewat kulit (cutaneous anthrax): terjadi saat spora masuk melalui luka terbuka di kulit, biasanya saat memotong atau menguliti hewan. Tanda khasnya adalah luka kehitaman berbentuk bisul.
  • Lewat pernapasan (inhalation anthrax): ketika spora terhirup, masuk ke paru-paru, dan menyebabkan infeksi pernapasan yang parah.
  • Lewat makanan (gastrointestinal anthrax): ketika daging hewan yang sakit dimakan, apalagi jika dimasak tidak sempurna.

Gejalanya bisa berupa demam, mual, sakit perut, luka kulit, hingga sesak napas. Dalam kasus berat, antraks bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.

Mengapa Harus Waspada?

Selain berbahaya bagi kesehatan, antraks juga dikenal dalam sejarah sebagai salah satu penyakit yang pernah dipakai untuk senjata biologis. Itu sebabnya, meski terdengar kuno, penyakit ini masih dianggap serius hingga sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun