Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Buruk Sangka Terhadap Uji Vaksin TBC di Indonesia, Rasionalkah?

13 Mei 2025   03:28 Diperbarui: 13 Mei 2025   12:45 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin (Foto:Infectiousdiseaseddvisor.com)

Vaksin BCG terbukti memiliki efikasi 60-80% mengurangi resiko komplikasi yang parah bila anak terkena TB. Salah satu komplikasi TB pada anak adalah radang otak (meningitis).

Meningitis TB pada anak adalah komplikasi serius dan berdampak jangka panjang, antara lain gangguan pendengaran hingga tuli total, gangguan penglihatan, gangguan bicara, gangguan tumbuh kembang, kejang, dan penurunan fungsi mental. Meningitis yang terlambat ditangani dapat berujung pada kecacatan permanen hingga kematian.

Efikasi vaksin BCG dapat mencapai 80% dalam mencegah TB pada anak dan hingga 15 tahun sejak bayi diberikan vaksin.

Bila di atas usia 3 bulan bayi belum pernah divaksin BCG, maka harus dilakukan uji Mantoux dengan Tuberculin PPD RT 23. Bila hasil uji Mantouxnya positif, vaksin BCG tidak perlu lagi diberikan karena artinya bayi tersebut telah memiliki kekebalan aktif terhadap kuman TB atau sudah pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.

Walaupun BCG memiliki efikasi yang baik untuk anak-anak, namun kurang proteksinya untuk melawan TB paru pada orang dewasa.

BCG tetap dapat diberikan pada orang dewasa yang hasil uji Mantouxnya negatif. Namun karena belum tersedia vaksin dengan efikasi baik untuk mencegah TB pada remaja dan dewasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) hanya menyarankan BCG diberikan pada orang dewasa yang beresiko tinggi terpapar TB, misalnya tenaga kesehatan yang sering kontak dengan pasien TB.

Sampai di sini kita mengetahui bahwa tuberkulosis masih menjadi penyakit serius yang mematikan dan vaksin yang ada tidak memberikan efikasi proteksi yang baik pada remaja dan dewasa. Tuberkulosis banyak menyebabkan kematian pada dewasa usia produktif bekerja sehingga menyebabkan keluarga kehilangan sumber pendapatan dan anak-anak kehilangan orang tuanya.

Bakteri TB yang resisten terhadap satu atau lebih jenis antibiotik juga membuat pengobatan menjadi tidak efektif dan penularan sulit dikendalikan.

Epidemi HIV secara global juga menyebabkan kasus TB meningkat karena penderita HIV memiliki sistem imun tubuh yang lemah sehingga mudah terinfeksi TB dan penyakit lainnya.

Tuberkulosis adalah masalah kesehatan yang masih layak mendapat perhatian yang serius. Walaupun seorang bayi sudah divaksin BCG tetap dapat terkena TB di masa remaja dan dewasanya. 

Perjalanan panjang uji coba vaksin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun