Dia bercerita tentang hidupnya yang sederhana, tentang ibunya yang mengelola kantin sekolah, tentang rumah kecil mereka di dalam area sekolah.
Bukan cerita dramatis, tapi entah kenapa, setiap katanya terasa nyata dan jujur.
Sejak itu, layar ponselku jadi ruang kecil tempat kami berbagi dunia.
---
Empat bulan berlalu.
Dan hari itu aku memutuskan untuk bertemu dengannya.
> "Nanti aku pinjemin buku, judulnya Berpetualang Mencari Cinta Sejati. Kamu pasti suka."
Itu kalimat yang kuketik dengan jari gemetar.
Alasanku? Sederhana.
Supaya aku punya alasan untuk menatap matanya secara langsung.
---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!