Saat dewasa, saya mulai berfikir apakah guru juga mengkoreksi buku agenda ibadah Ramadan tersebut ya? Terlebih melihat pendidikan dengan konsep asal menilai atau ngawur biji (ngaji). Padahal saat mengisi buku tersebut dengan tertib, baik dan berharap mendapat nilai yang bagus pula.
Buku agenda ibada Ramadan ini bisa jadi pengungkit untuk beribadah lebih baik, dengan mengkoreksi ibadah sendiri dengan absensi di buku tersebut. Sepertinya baik pula diterapkan bagi kita yang sudah mengaku dewasa ini ya...? Hehe...
Bacaan BERMANFAAT lainnya:
- Mitos Puasa Setengah Hari di Kalimantan
- Es Buah Buatan Keluarga, Minuman Favorit dinanti saat Buka Puasa
- Es Kepal Milo, minuman populer saat Bulan Puasa
- Outfit tak biasa di bulan lain, jadi biasa di bulan Puasa
- Ramadhan Berbagi
- Arif Khunaifi dan Choiron, Sosok Cerda yang bisa Bikin Ngakak
- Ramadhan (harusnya) Lebih Hemat
- Pasar Takjil, Penggerak Ekonomi Dadakan Saat Ramadhan
- Sayur, Menu Terbaik Sahur yang Sehat
- Warung Ibu Dulu Buka Saat Puasa, tapi Sekarang...
- Pasar Takjil Dadakan, Lokasi Ngabuburit Lengkap
- 3 Tempat Ngabuburit favorit Masyarakat
- Buka Puasa yang Tertunda
- Tips atur Stamina saat Puasa
- Kemegahan Masjid di Malang ini Mirip HAGIA SOPHIA Turki
- Beruntunglah Kau yang Punya Keluarga
- Sahur, Sarana membiasakan Qiyamul Lail
- Masak bareng, Aktivitas Seru Saat Waktu Sahur Mepet
- Serunya Berburu Takjil di Pasar Takjil
- Selera Asia dalam Konsep Ramadan di Hotel
- Pentingnya TARGET RAMADHAN yang Jelas dan Terukur
- Tradisi Persiapan Menyambut Awal Ramadhan
- Libur Awal Puasa untuk Anak Sekolah di Surabaya Diperpanjang
- ..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!