Bagaimana pengeluaran saat Ramadhan ini? Berbeda orang, tentunya cara penyikapan pada Ramadhan berbeda. Hal ini juga bisa ajdi mempengaruhi pengeluarannya di bulan Ramadhan. Saat buka bersama rekan komunitas blogger Malang Citizen, saya mendapat banyak pengalaman tentang mengelola Ramadhan. Salah satunya adalah pengeluran di Bulan Ramadhan.
Ramadhan adalah momentum untuk sehat. Dimana jajanan takjilbila kita cerdas memilih, akan menemui segala hal asupan makanan yang berhubungan dengan buah. Buah yang segar dan memiliki banyak vitamin adalah asupan makanan yang pas untuk berbuka.
Lebih dari juga berbuka, buah juga bisa sebagai menu untuk sahur terbaik selain sayur. Dengan mengkonsumsi buah, tubuh tentunya memiliki daya tahan yang baik. Ini karena kandungan buah yang sangat baik bagi tubuh.
Mengkonsumsi buah ini seperti kata mbak Eni Rahayu Blogger dan Kompasianer asal Malang, beliau membiasakan keluarga untuk mengkonsumsi buah. Beliau mengkombinasi makanan saat puasa dengan buah dan sayur. Buah mengandung banyak manfaat yang juga bisa bertahan di perut lebih lama, dalam artian bisa membuat kenyang lebih lama.
Lalu bagaimana Pengeluaran di bulan Ramadhan? Lebih hemat atau malah sebaliknya? Mbak Eni juga menjelaskan pengalamannya. Jika di Ramadhan, pengeluarannya lebih hemat. Dengan mengkombinasi makanan dengan buah dan sayur, masak nasinya juga berkurang.
"Biasanya masak nasi satu kilo sekarang setengah kilo", demikian tutur Ibu Rumah Tangga yang juga penulis di media massa nasional ini. Mendengar penuturan mbak Eni ini, bisa dijadikan contoh kalau Ramadhan bisa lebih hemat dengan konsep keluarga yang baik terhadap makanan.
Di sisi lain, rekan Blogger lainnya yakni Pak Assaifi punya cerita yang hampir sama. Ramadhan menurutnya hampir sama saja, karena keluarganya membuat sendiri berbagai varian makanan. Seperti es pasrah atau es kepal milo yang sedang populer sekarang. Tentu ini menjadi pengalaman untuk berkreasi di Bulan Ramadhan.
Ramadhan dengan segala hal melingkupinya memiliki banyak hal menarik. Seperti cerita dua rekan sesame penulis ini. Ramadhan bisa lebih hemat dengan mentransformasikan kebutuhan makan dengan yang lebih sehat dengan buah atau sayur seperti mbak Eni. Serta berkreasi pada berbagai jenis makanan seperti yang dilakukan Pak Assaifi. Bisa jadi gaya hidup dan cara pandang mempengaruhi cara menyikapi Ramadhan ini.
Bagaimana dengan sahabat kompasianer lainnya?