Apakah engkau tahu rembulan?
Yang keindahannya muncul setiap malam
Menghiasi gelapnya langit
Menenangkan hatiku
Ingin rasanya ku tangkap rembulan
lalu kusimpan di rumahku
menatapnya hingga terang pagi datang
menjadi teman di malam yang panjang
Sayang, kau terlalu jauh
butuh banyak tenaga untuk dapatkanmu
Andai ku punya roket
Ku akan terbang menghampirimu
Bagiku kau bagai rembulan
Yang selalu muncul disaat ku bersedih
Menghiburku dengan senyuman manismu
menenangkan hatiku
Ingin rasanya ku memilikimu
Membawamu ke rumahku
Menatap senyumanmu yang manis itu
Menjadi teman hidup yang selalu menemaniku
Sayang, kau bagai rembulan
Terlalu jauh, sukar didapat
Hanya bisa menatapmu penuh rindu
Walau hatiku ingin bersamamu
Andai ku punya banyak harta
Andai keberanianku secepat roket
Kan kuhampiri dirimu
Untuk segera melamarmu
Apalah daya
Aku hanyalah lelaki pemalu
Yang menatapmu dari jauh
itu juga sudah cukup bagiku
Bagiku
Keberadaanmu saja sudah cukup
Senyumanmu saja sudah menenangkan
Sikapmu juga sudah menghangatkan
Selama kau tetap jadi temanku
Walau bukan jadi kekasihku
Ku kan tetap mensyukurinya
Berdoa semoga ku dapat memilikinya
Inilah puisi dari sang pemalu
Konon, satria namanya
Namun tak seberani namanya
Satria baja malu, katanya
***
Puisi by : Satria Adhika Nur Ilham