Aksara Kharosthi berkembang di wilayah Gandhara, daerah yang kini termasuk Pakistan dan Afghanistan, pada sekitar abad ke-5 hingga ke-3 SM.
Puisi tentang syukur dan harap dari sang pagi
Di antara kita, tak ada yang benar-benar mengenal satu sama lain, namun barangkali kita adalah keluarga yang paling jujur, menyapa dalam sunyi.
kisah seru mahasiswa dalam menjelaskan aksara Pegon diasrama ban kadeng Narathiwat Thailand selatan
Teruntuk ayah yang selamanya abadi di dalam hati, tentu tak ada hal yang lebih menenangkan di dunia ini selain senyum dan kehangatanmu.
Bukan kita yang berubah, melainkan keadaan yang mengubah kita setiap harinya. Hingga suatu hari, si ceria kini menjadi si paling bodo amat.
Kamu tahu? Ketika karyamu dianggap remeh dan kamu dipermalukan, ada banyak sekali pintu untuk bangkit dan ratusan ruang untuk menjadi dirimu sendiri.
Ibu adalah bentuk kasih sayang tuhan kepada kita semua. Hanya ibu-lah satu-satunya aksara yang tidak pernah rapuh dan tak pernah lepas dari karyaku.
Pulihlah bersama waktu tanpa melibatkan siapapun, karena setiap orang memiliki lukanya masing-masing. Menulislah untuk terobati bersama puisi.
Waktu masih sekolah di SD di Makassar, ada pelajaran bahasa daerah dengan huruf atau tulisan Lontara (aksara Lontara).
Aksara yang tak kunjung usai, oleh harapan yang ingin kesempurnaan, namun sukar merangkainya karena kata itu hilang oleh waktu
Senja sudah datang, waktunya pulang ceritakan kepada senja tentang isi kepala
Doa IbuDoa ibu selalu lirih,seperti angin subuh yang merayap di sela jendela.Aku jarang mendengarnya,tapi aku tahu ia selalu ada,melangit sebelum aku
Laki-Laki MalangDi ujung jalan yang tak pernah menuntun pulang,ada seorang laki-laki duduk di atas bayangannya sendiri.Ia menggambar senja dengan jari
Puisi ini menceritakan tentang diri yang menemukan harapan, kekuatan, dan kebijaksanaan dalam situasi yang sulit atau penuh ketidakpastian.
Di bawah langit Jakarta yang terang, Aksa menatap ke kejauhan. Kota ini, dengan segala kerumitannya, telah memberinya pelajaran berharga.
Inilah aku,Menggoreskan kisah di atas lembaran waktu,Menulis itu bukan hanya sekadar merangkai kata,Melainkan menghadirkan jiwa di setiap aksara.Telah
Hujan mengetuk jendela hati,membawa cerita yang tak terhenti.Aksara terurai, jatuh di bumi,menyulam makna yang tersembunyi.Butiran air menulis sajak,d
Zaman sekarang masih ga tau Aksara Sunda? Rugi dong! Yuk, kita melestarikan budaya Sunda dengan cara belajar dan mencari tau tentang aksara sunda.