Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bertemu (Kembali)

30 Maret 2022   20:11 Diperbarui: 30 Maret 2022   20:55 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sayangku hanya untukmu (sya-la-la-la-la)

 

Tanpa sadar ia perlahan menari mengikuti irama lagu sampai, Tok..tok...tokk suara ketukan mengganggu kenyamanannya. Permisi .. Ia hampiri daun pintu yang terlihat menyebalkan saat itu. Ditariknya gagang pintu tersebut. Ia kedatangan beberapa laki-laki berpakaian rapi. Salah satu dari mereka menanyakan kabar dan mencari ketua karang taruna daerah tempat tinggalnya. Aslam penasaran dan bertanya. Memang ada perlu apa ya kalau saya boleh tau? Tanyanya. Salah satu dari mereka menyampaikan ingin memberikan pekerjaan yang cocok untuk pemuda karang taruna. Aslam yang sedang membutuhkan pekerjaan terpicu untuk menawarkan diri. Kemudian Aslam diajak ikut menggunakan mobil Kijang hitam mereka. Aslam menurutinya dan di bawa ke suatu tempat yang entah di mana, ia tidak tahu.  

Di dalam mobil iya terus di ajak berbicara. Ia ditanya mulai dari usianya. Keluarganya sampai ke pertanyaan sudah punya pasangan atau belum. Ia menjawab sekenanya. Ia seolah sedang melakukan perjalanan dengan orang-orang yang memang ia kenal. Padahal awalnya kecurigaannya muncul saat memasuki mobil. Tapi kini ia mulai terbiasa dan menimpali pembicaraan dengan sesekali bercanda. Saat ia menghadap ke arah kaca depan mobil ia seperti melihat bapak tua penjual bakso sedang menyebrang.

Ia menengok ke arah orang di sebelahnya seolah memastikan semua orang melihat bapak tersebut, lalu menghadap kembali ke kaca depan. Mobil tetap melaju dengan kecepatan yang stabil sampai tubuh bapak tua itu semakin dekat dan "awaaasss" teriaknya begitu keras lalu memejamkan mata. Semua orang di dalam mobil terkejut dengan teriakan Aslam. Terheran-heran melihat Aslam yang bereaksi panik.

Ia meminta mobil berhenti dan ia cepat-cepat membuka pintu lalu mencoba turun. Tapi pintu itu terkunci. Ia meminta agak membentak agar dibukakan pintunya. Salah satu dari mereka seperti bosnya memberikan isyarat agar membukakan pintu. Aslam cepat-cepat keluar dan mengecek sekitar mobil. Mulai dari depan, belakang dan samping mobil. Tidak ia temukan apa-apa. Ia merasa heran dengan apa yang dilihatnya.  

Kemudian ia kembali ke dalam mobil. Mobil kembali berjalan. Si pengemudi menyalakan musik dari mobil --musik-

Tersenyum dianya padaku 

Manis, manis, manis

Kubelai rambutnya yang hitam

Sayang, sayang, sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun