Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bertemu (Kembali)

30 Maret 2022   20:11 Diperbarui: 30 Maret 2022   20:55 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Belum sempat menjawab, tukang bakso itu langsung beranjak meninggalkan Aslam dan menghampiri ibu-ibu yang berteriak tadi.

            Aslam melanjutkan perjalanannya sambil menghisap rokoknya. Menelusuri pinggir jalan raya yang tak padat kendaraan. Hari semakin siang, panas semakin kejam menghakimi ubun-ubun. Merogoh kantong celananya membuat ia tersadar duitnya masih utuh. Ia lupa membayar bakso kepada bapak penjual yang ia kasihani. Ia pun merasa bersalah telah memakan habis bakso. Setelah dipikir-pikir ia sedikit heran mengapa tukang bakso itu pergi begitu saja, padahal mangkok baksonya belum diambil. Ia berniat saat pulang nanti melalui pos tempatnya membeli bakso.

            Sudah petang ia menyusuri jalan-mencari ruko-ruko yang membuka lowongan pekerjaan. Keputusannya untuk pulang sudah bulat. Ia pun jalan pulang melalui jalan yang sama, sesaat ia sampa depan pos ia duduk dan meliha-lihat mencari bekas mangkoknya yang ia taruh di pojok petakan pos ronda itu. Matanya mencari-cari sekeliling namun tak ia temukan mangkok itu. Ia mencoba melihat kearah sudut-sudut jalan. "bener nih, pasti tadi tukang baksonya balik lagi untuk ngambil mangkoknya dan nagih uang bakso yang saya makan" gumamnya dalam hati. Perasaan bersalahnya semakin menghampiri batinnya. Ia yang tadinya ingin membantu bapak tua penjual bakso, malah jadi pembeli yang tidak bayar malah kabur.

Berjalan pulang dan ketika sampai di rumah iya beranjak membersihkan tubuhnya lalu rebahan sambil mendengarkan siaran radio. Anjuran pemerintah untuk menurunkan harga beras ternyata tidak berangsur merata. Bunyi berita yang terdengar. Cepat-cepat ia ganti siaran yang lain. Berharap menemukan musik yang cocok dari siaran radio tersebut. Alangkah senang hatiku bila ku dekat denganmu. Lagu Koesplus diperdengarkan di salah satu siaran radio. Teringat, Ia pernah mendengar kabar tentang ayahnya yang sangat menyukai grup band Koesplus. Aslam mengikuti perlahan lagu tersebut dan terbawa suasana yang menghilangkan rasa jenuhnya. Perlahan ia menggoyangkan kakinya. Beranjak duduk menggerakan tangannya membuka ketiaknya

Kuingin tamasya bersama

Jauh, jauh, jauh

Melihat pemandangan alam

Indah, indah, indah

Alangkah senang hatiku (sya-la-la-la-la)

Bila ku dekat denganmu (sya-la-la-la-la)

Alangkah senang hatiku (sya-la-la-la-la)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun